kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,85   2,25   0.25%
  • EMAS1.378.000 0,95%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan Asuransi Proyeksikan Unilink Berbasis Dolar AS Tumbuh Positif di 2024


Sabtu, 20 Januari 2024 / 08:06 WIB
Perusahaan Asuransi Proyeksikan Unilink Berbasis Dolar AS Tumbuh Positif di 2024
ILUSTRASI. Unitlink berbasis dolar AS diproyeksi cetak kinerja positif di tahun ini


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi memproyeksikan unitlink berbasis dolar Amerika Serikat (AS) masih akan menghasilkan kinerja positif pada 2024.

Perusahaan asuransi PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) misalnya, berharap investasi unitlink berbasis dolar AS dapat bertumbuh positif pada 2024. Direktur AXA Mandiri Aayush Poddar menyampaikan hal itu didorong oleh ekspektasi adanya penurunan suku bunga serta pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang masih kuat. 

"Kami senantiasa menerapkan strategi investasi yang prudent dan terukur guna memberikan nilai-nilai yang bermanfaat bagi nasabah," kata Aayush kepada Kontan, Jumat (19/1).

Aayush mengatakan AXA Mandiri mencatatkan kinerja positif terkait unitlink berbasis dolar AS sepanjang 2203.

Baca Juga: AXA Mandiri Catatkan Kinerja Positif Unitlink Berbasis Dolar AS pada Tahun 2023

"Kinerja investasi unitlink AXA Mandiri berbasis dolar yang berinvestasi di pasar keuangan AS mencatatkan tren positif sepanjang 2023, yang mana hasil investasi dari instrumen tersebut pada akhir tahun naik dengan range 6%-17%, jika dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnya.

Aayush menyampaikan salah satu faktor capaian kinerja tersebut disebabkan pertumbuhan pasar saham di Amerika Serikat yang meningkat selama 2023 walaupun berada di tengah fase suku bunga yang tinggi. 

Berdasarkan data Infovesta per Desember 2023, salah satu produk AXA Mandiri berbasis dolar AS, yakni AXA-Mandiri Secure Money US$, berhasil memberikan rata-rata imbal hasil sebesar 4,43%.

Sementara itu, PT BNI Life Insurance atau BNI Life memproyeksikan kinerja unitlink berbasis Dollar AS masih akan positif pada tahun ini. Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan melihat bahwa akhir 2023 hingga awal 2024, para pelaku pasar cenderung sudah melakukan price in akan adanya pemangkasan suku bunga, serta stabilisasi tingkat inflasi secara global.

"Dengan demikian, pada 2024, bisa jadi kenaikannya menjadi cenderung terbatas, tetapi masih cenderung positif," kata Eben kepada Kontan, Jumat (20/1).

Baca Juga: BNI Life Sebut Kinerja Unitlink Berbasis Dollar AS Positif di 2023, Didorong Hal Ini

Eben juga mengungkapkan BNI Life mencatatkan kinerja positif terkait produk unitlink berbasis dolar AS sepanjang 2023. Dia mengatakan unitlink denominasi US$ mengalami pertumbuhan positif atau imbal hasil (return) pada 2023 sebesar 5,3%.

Eben menerangkan penyebab naiknya kinerja unitlink berbasis dolar AS tersebut disebabkan tren kenaikan suku bunga secara global yang bisa dikatakan hampir usai.

"Pemangkasan suku bunga diproyeksikan akan terjadi pada 2024. Hal itu membuat pergerakan imbal hasil obligasi juga cenderung turun, baik dalam nilai mata uang Rupiah atau pun US$. Dengan demikian, kondisi itu membuat kinerja subdana dengan underlying mayoritas obligasi atau pendapatan tetap cenderung positif, valuasi harga NAB dari subdana juga menjadi positif," ucapnya.

Mengenai proyeksi 2024, PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) optimistis potensi kinerja unitlink akan bertumbuh pada semua kelas aset. Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia Ni Made Daryanti mengatakan hal itu sejalan dengan kondisi optimisme pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed yang akan mendorong ketidakpastian global makin mereda. 

Made menyampaikan dalam mengelola fund, penempatan instrumen investasi Allianz disesuaikan dengan mandat strategi investasi dari masing-masing fund. Dia bilang fund manager akan memonitor secara aktif kondisi pasar dan risiko-risiko yang ada, serta melakukan perubahan alokasi jika diperlukan.

Baca Juga: Unitlink Berbasis Dollar AS Raih Hasil Positif Sepanjang 2023

"Oleh karena itu, kami optimistis kinerja fund–fund Allianz baik yang memiliki eksposur ke obligasi dan saham akan tetap berpotensi tumbuh pada 2024. Untuk fund–fund onshore pada semester pertama akan lebih memiliki potensi pada fund–fund yang memiliki eksposur ke pasar obligasi. Untuk fund- fund yang memiliki eksposur ke pasar saham, akan cenderung naik mulai semester II-2024 dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi," tuturnya kepada Kontan, Jumat (18/1).

Made menerangkan sentimen positif pada 2023 diharapkan dapat terus berlanjut pada 2024. Namun, kata dia, beberapa tantangan masih perlu diperhatikan, seperti tekanan geopolitik, kekhawatiran volatilitas harga minyak, pemilu di beberapa negara, perlambatan pertumbuhan ekonomi global, hingga masih tingginya suku bunga AS, berpotensi menjadi sentimen negatif dan berdampak pada nilai tukar hingga pergerakan pasar.

Made mengatakan Allianz Life mencatatkan kinerja positif terkait unitlink sepanjang 2023. Mengenai hal itu, Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia Ni Made Daryanti menyampaikan, salah satu produk unitlink offshore yang berhasil mencatatkan kinerja apik, yakni Smartwealth Dollar World Opportunities, yang berbasis mata uang Dollar Amerika Serikat (AS) dengan rata-rata imbal hasil (return) hingga Desember 2023 sebesar 47,76%.

Pada unitlink onshore, Made menerangkan Smartlink Dollar Managed Fund mencatatkan kinerja yang paling menonjol dengan rata-rata imbal hasil hingga Desember 2023 sebesar 7,32%. Adapun Allianz Life saat ini memiliki 49 fund unitlink. 

"Jika dilihat berdasarkan kinerja Fund Fact Sheet Desember 2023, sebanyak 38 fund unitlink Allianz berasal dari semua kelas aset, yakni Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Campuran, hingga Saham, mencatatkan kinerja positif sepanjang 2023," ungkapnya.

Menurut Made, kinerja positif itu didukung oleh inflasi global yang perlahan menurun, tingkat suku bunga di AS dan Eropa yang telah mencapai puncaknya didukung oleh indikator perekonomian yang mengarah kepada skenario (soft landing) yang mana data ekonomi perlahan termoderasi. (*)

Selanjutnya: Mengenal Negara Selatan-Selatan dan Tujuan Kerjasama Selatan-Selatan

Menarik Dibaca: Resep Sup Konro Iga Sapi Asli Makassar, Kuliner Nikmat Pas untuk Weekend

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×