kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Melempem Lagi, Begini Proyeksi Rupiah Terhadap Dolar AS, Senin (28/8)


Sabtu, 26 Agustus 2023 / 10:30 WIB
Melempem Lagi, Begini Proyeksi Rupiah Terhadap Dolar AS, Senin (28/8)
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah loyo menghadapi dolar Amerika Serikat (AS) di akhir pekan. Rupiah kembali melemah 0,32% ke level Rp 15.295 pada perdagangan Jumat (25/8).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah loyo menghadapi dolar Amerika Serikat (AS) di akhir pekan. Rupiah kembali melemah 0,32% ke level Rp 15.295 pada perdagangan Jumat (25/8).

Dalam sepekan, rupiah melemah tipis 0,03% dari Rp 15.290 per dolar AS pada Jumat pekan lalu.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah pada Jumat (25/8) terjadi akibat ekspektasi investor terhadap arah pernyataan Kepala The Fed Jerome Powell yang cenderung hawkish pada Simposium Jackson Hole Jumat (25/8) malam ini.

“Hal ini diperkuat juga oleh menurunnya data US Initial Jobless Claims dibandingkan dengan minggu sebelumnya,” tutur Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (25/8).

Baca Juga: Rupiah Kembali Melemah, Dekati Level Rp 15.300 Per Dolar AS pada Jumat (25/8)

Sementara sepanjang pekan ini, rupiah cenderung bergerak sideways di tengah mixed data dari AS. Rupiah sempat menguat hingga level Rp 15.245 per dolar AS di hari Kamis (24/8) akibat data PMI AS, namun melemah kembali di hari Jumat menjelang pernyataan Powell.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menambahkan, inflasi AS yang masih berada di atas target The Fed membuat para pedagang khawatir bahwa suku bunga acuan The Fed perlu tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) selanjutnya akan dilakukan pada bulan September 2023. “Meskipun diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga, kondisi perekonomian telah menyarankan agar The Fed mungkin harus berbuat lebih banyak dalam kebijakan moneternya,” kata Ibrahim.

Selain itu, pasar akan mengamati apakah kondisi ekonomi negara importir komoditas terbesar di dunia ini akan membaik pada bulan Agustus 2023. Mengingat, AS sedang berjuang dengan lemahnya aktivitas manufaktur dan krisis real estate.

Josua memperkirakan, rupiah akan bergerak menguat terbatas pada pekan depan. Sentimen pergerakannya berasal dari data ketenagakerjaan AS, yakni ADP Employment Change yang akan dirilis pada 30 Agustus 2023.

Josua memprediksi, rupiah pada pekan depan akan bergerak di kisaran Rp 15.175-Rp 15.350 per dolar AS. Sementara untuk perdagangan Senin (28/8), Ibrahim memperkirakan, mata uang rupiah akan fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.280-Rp 15.350.

Baca Juga: Nasib Pasar Saham dan Rupiah Saat Spread Suku Bunga BI dan The Fed Kian Mengecil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×