kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertumbuhan produk reksadana syariah masih minim


Jumat, 17 April 2015 / 07:52 WIB
Pertumbuhan produk reksadana syariah masih minim
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang rupiah dan dolar AS di gerai penukaran?valas Ayu Masagung, Jakarta, Senin (30/10/2023). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pertumbuhan industri reksadana syariah masih mini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, total dana kelolaan reksadana syariah per akhir Maret tahun ini senilai Rp 12,03 triliun.

Artinya, selama tiga bulan pertama tahun ini, dana kelolaan hanya bertambah Rp 799 miliar atau tumbuh 7,11% dibandingkan akhir tahun lalu. Porsi kelolaan reksadana syariah masih relatif kecil, yakni sekitar 4,72% terhadap total dana kelolaan industri reksadana yang mencapai Rp 254,77 triliun.

Porsi tersebut naik tipis ketimbang akhir tahun lalu, yaitu 4,65%.Pertambahan jumlah produk juga sangat minim. Sepanjang tahun ini hanya ada tambahan satu produk anyar, sehingga total menjadi 75 produk. Kontribusi terbesar dana kelolaan syariah masih berasal dari jenis reksadana syariah saham, yaity Rp 6,21 triliun, yang memiliki 22 produk. Sedangkan, jenis reksadana syariah pendapatan tetap memberikan kontribusi terkecil, yaitu Rp 474,13 miliar, dengan sembilan produk.

Vice President Investment Quant Kapital Investama Hans Kwee mengatakan, masih minimnya porsi reksadana syariah karena kinerja portofolio yang kurang agresif. "Imbal hasil (return) reksadana syariah lebih kecil dibandingkan reksadana konvensional. Namun, risikonya juga lebih kecil," tuturnya, Kamis (16/4).

Head of Operation and Business Panin Asset Management Rudiyanto mengklaim, dana kelolaan reksadana syariah Panin meningkat dari akhir tahun lalu Rp 354 miliar menjadi Rp 528 miliar pada Maret 2015. Kenaikan tersebut ditopang dana masuk atau subscription sepanjang kuartal pertama tahun 2015. "Selain juga terjadi kenaikan harga portofolio reksadana," katanya.

Masih minimnya dana kelolaan reksadana syariah lebih disebabkan promosi yang kurang gencar kepada masyarakat. Dari spesifikasi investasi tidak ada perbedaan signifikan antara reksadana syariah dengan reksadana konvensional. Sayang, saat ini, segmen investor syariah lebih memilih investasi langsung seperti emas. "Padahal, reksadana syariah lebih likuid dibandingkan dengan emas," ungkap Rudiyanto.

Selain itu, produk reksadana syariah berpotensi membagikan return lebih tinggi dibandingkan dengan emas. Sebab, kenaikan saham yang menjadi aset dasar reksadana syariah secara jangka panjang berpotensi lebih tinggi daripada emas.

Tumbuh 15%-20%

Rudiyanto memperkirakan, industri reksadana syariah tahun ini bisa bertumbuh sekitar 15% hingga 20%. Kenaikan dana kelolaan akan ditopang banyaknya kegiatan promosi. Hans juga menghitung, dana kelolaan reksadana syariah bisa tumbuh 15% pada tahun ini. Kenaikan diperkirakan akan tertopang pergerakan harga aset dasar dan pertambahan investor baru.

Direktur Panin Asset Management Ridwan Soetedja bahkan memperkirakan, dana kelolaan reksadana syariah bisa bertambah sebesar 30% sepanjang tahun ini. Kenaikan pasar saham akan turut menyokong pertumbuhan dana kelolaan syariah. "Kenaikan pasar saham akan berimbas terhadap kenaikan saham syariah," ujar Ridwan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×