kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.567.000   7.000   0,45%
  • USD/IDR 15.703   0,00   0,00%
  • IDX 7.574   4,17   0,06%
  • KOMPAS100 1.170   -1,95   -0,17%
  • LQ45 921   -3,22   -0,35%
  • ISSI 231   0,26   0,11%
  • IDX30 474   -2,28   -0,48%
  • IDXHIDIV20 568   -1,28   -0,23%
  • IDX80 133   -0,19   -0,14%
  • IDXV30 141   0,91   0,65%
  • IDXQ30 158   -0,72   -0,45%

Pertumbuhan Lambat Tahun Lalu, Cek Prospek Kinerja Tower Bersama (TBIG) pada 2023


Senin, 20 Maret 2023 / 15:33 WIB
Pertumbuhan Lambat Tahun Lalu, Cek Prospek Kinerja Tower Bersama (TBIG) pada 2023
Pertumbuhan Lambat Tahun Lalu, Cek Prospek Kinerja Tower Bersama (TBIG) pada 2023


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) tahun 2023 diprediksi dapat lebih positif dibandingkan tahun 2022.

Analis Ciptadana Sekuritas Asia Gani mengatakan, kondisi perekonomian makro dan dihapusnya TBIG dari indeks MSCI Indonesia memberikan sentimen buruk terhadap kinerja perusahaan tersebut.

Return saham TBIG pada tahun 2022 turun 22%, meskipun pertumbuhan pendapatan TBIG pada September 2022 sebesar 13,1% YoY. Kondisi tersebut juga diperparah dengan kinerja IHSG yang buruk,” ujarnya dalam riset Ciptadana Sekuritas Asia tertanggal 31 Januari 2023.

Gani mengatakan, TBIG berhasil mengelola modal dengan cerdas sepanjang tahun 2022.

Baca Juga: Rekomendasi Saham Tower Bersama (TBIG) Usai Tender Offer

Upaya TBIG dalam mengunci bunga untuk sebagian besar penerbitan utangnya pada tahun 2020-2021 pun membuahkan hasil pada tahun 2022.

“Terlihat dari bunga pinjaman efektif yang terus turun, dari 7% pada tahun 2021 menjadi 6,8% pada kuartal I 2022, dan menjadi 6,3% pada kuartal III 2022,” ujarnya.

Gani mengungkapkan, TBIG memiliki 4 seri obligasi rupiah yang akan jatuh tempo tahun 2023 dengan kupon 3,75% - 8,00% dan total nilai Rp 4,5 triliun.

 

“Dari jumlah tersebut, Rp 2,6 triliun akan jatuh tempo pada 23 Maret. Untuk pendanaan kembali, TBIG sedang mempersiapkan untuk menawarkan obligasi baru dengan kupon 6,125% dan nilai Rp 2,5 triliun,” ungkapnya.

Menurut Gani, langkah refinancing itu akan menambah beban bunga sekitar Rp 26 miliar per tahun atau sekitar 1% dari total beban bunga. Kebutuhan refinancing akan terjadi lagi pada bulan Agustus - September 2023.

Baca Juga: Porsi Saham Publik TBIG Berkurang Usai Tender Offer, Simak Prospek dan Rekomendasinya




TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×