Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku pasar banyak berharap tahun 2021 menjadi tahun pemulihan ekonomi. Fintech Tanamduit juga optimistis pemulihan ekonomi akan terjadi di tahun ini didukung peran bank komersial besar dalam negeri.
Co-founder dan Director Business Development Tanamduit Muhammad Hanif memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi tumbuh 15%-17% ke level 7.000
Chief Economist Tanamduit Ferry menjelaskan IHSG berpotensi bullish di tahun ini karena juga didukung outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh paling tidak 5% di tahun ini.
Baca Juga: IHSG diprediksi menguat, simak saham pilihan Sinarmas Sekuritas untuk tahun 2021
Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut disokong oleh pertumbuhan penyaluran kredit bank komersial besar. "Beberapa bank komersial sudah memasang target pertumbuhan kredit di sekitar 5% di tahun ini, ini mengindikasikan ekonomi mulai membaik," kata Ferry, Senin (4/1).
Target pertumbuhan kredit tersebut Ferry nilai mampu mendorong Indonesia capai pertumbuhan ekonomi 5% di tahun ini. Apalagi jika pemerintah masih memberikan stimulus ekonomi, seperti bantuan langsung tunai dan sebagainya.
Perbaikan ekonomi sejatinya juga mulai terlihat dari aktivitas manufaktur melalui data Purchasing Manager's Index (PMI) Indonesia tumbuh menjadi 51,6 di Desember dari 50,4 di November.
Ferry mengingatkan jika di tahun pertama pandemi, para bank sentral kompak menurunkan suku bunga, maka di tahun ini bukan tidak mungkin para bank sentral mulai menaikkan suku bunga karena melihat ekonomi mulai pulih. Namun, Ferry mengatakan pelaku pasar jangan dulu panik jika suku bunga perlahan mulai naik, karena fokus ke depan telah bergeser pada bagaimana peran bank komersial menyalurkan kredit ke nasabahnya.
Baca Juga: Prospek investasi berbasis saham berpotensi lebih prospektif di 2021
Vaksin yang kini mulai didistribusikan tentunya memberi sentimen positif pada pasar keuangan. Ferry mengatakan jika distribusi vaksin lancar dan kepercayaan bisnis serta investor kembali, maka IMF yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini sebesar 6,1% bisa terjadi.
Namun, Ferry memproyeksikan selama Januari, IHSG masih akan volatil. Namun dalam jangka panjang atau paling tidak setahun ke depan IHSG berpotensi bullish. Apalagi jika indeks PMI Indonesia kembali tumbuh.
Selanjutnya: Harga minyak naik karena ekspektasi OPEC+ akan mempertahankan produksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News