kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina Geothermal Energy Akan IPO Saham PGEO, Harga 820-960, Apa Layak Dikoleksi?


Kamis, 02 Februari 2023 / 08:00 WIB
Pertamina Geothermal Energy Akan IPO Saham PGEO, Harga 820-960, Apa Layak Dikoleksi?
ILUSTRASI. Pertamina Geothermal Energy Akan IPO Saham PGEO, Harga 820-960, Apa Layak Dikoleksi?


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) perlu bersiap menyambut penawaran saham dengan kapitalisasi pasar jumbo. Penawaran saham perdana atau initial public offering ini dilakukan oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). Apakah IPO saham PGEO menarik dikoleksi?

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk adalah anak usaha Pertamina, perusahaan minyak milik negara. Rencana IPO saham PGEO oleh Pertamina Geothermal Energy ini sudah berlangsung sejak lama.

Kini PT Pertamina Geothermal Energy Tbk telah memulai periode bookbuilding untuk IPO saham PGEO mulai Rabu (1/2) hingga Kamis (9/2). Manajemen Pertamina Geothermal Energy mematok harga book building IPO saham PGEO di rentang Rp 820 - Rp 945 per saham.

Dalam IPO saham PGEO, Pertamina Geothermal Energy akan melepas sebanyak-banyaknya 10,35 miliar saham. Jumlah itu mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 25,00% dari modal ditempatkan dan disetor IPO. 

Baca Juga: Manajemen Merespons Soal Rumor Investor Strategis Ikut dalam IPO Pertamina Geothermal

Dengan IPO saham PGEO, Pertamina Geothermal Energy berpotensi meraup dana segar maksimal Rp 9,78 triliun. “IPO ini menandakan keyakinan kami terhadap potensi panas bumi di Indonesia, di mana 40% panas bumi dunia ada di Indonesia. Sudah selayaknya Indonesia mengembangkan panas bumi lebih dari kapasitas yang terpasang,” kata Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Ahmad Yuniarto di Jakarta, Rabu (1/2).

Yuniarto merinci, sekitar 85% dana hasil IPO saham PGEO untuk pengembangan usaha sampai dengan tahun 2025. Pengembangan ini terdiri atas sekitar 55%  untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) atau investasi pengembangan kapasitas tambahan dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) operasional saat ini yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk memenuhi permintaan tambahan dari pelanggan existing

Pengembangan ini sebagian besar lain untuk WKP Lahendong, WKP Hululais, WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Gunung Way Panas, WKP Sungai Penuh, dan WKP Gunung Sibayak - Gunung Sinabung.

Sekitar 33% akan digunakan untuk capital expenditure pengembangan kapasitas tambahan dari WKP operasional PGEO saat ini yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk mengantisipasi kebutuhan pasar baru. 

Pengembangan ini sebagian besar akan digunakan antara lain untuk WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Hululais, WKP Gunung Way Panas, dan WKP Kamojang - Darajat.

Lalu, sekitar 12% akan digunakan oleh PGEO untuk capital expenditure pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir untuk mendukung production, operation & maintenance excellence.

Sisanya, sekitar 15% atau sebanyak-banyaknya sampai dengan US$ 100 juta digunakan untuk pembayaran sebagian Facilities Agreement tertanggal 23 Juni 2021 antara Perseroan dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal dan PT Bank Mandiri  Tbk (BMRI) sebagai Facility Agent.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO saham PGEO ini adalah PT CLSA Sekuritas Indonesia,  PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas.

Rekomendasi saham IPO PGEO

Kepala Riset Aldiracita Sekuritas Agus Pramono melihat, secara besaran  nilai, IPO saham PGEO ini bisa mengundang investor institusi untuk masuk dan ambil bagian. “Ini market cap-nya kan besar. institusi bisa masuk karena likuiditasnya ada,” kata Agus.

Dari sisi sektor, ini Agus menilai Pertamina Geothermal Energy berkecimpung di sektor yang atraktif. Geothermal bisa dilihat sebagai green energy, yang kemungkinan masih bisa menarik minat investor. Tetapi tergantung juga ke dua hal, yakni kondisi pasar dan valuasi.

Agus menilai, dengan situasi pasar yang tertekan di awal tahun, investor akan cenderung wait and see. Kondisi ini akan mengurangi agresifitas investor untuk masuk ke saham IPO.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak awal tahun sampai dengan 31 Januari 2023, terdapat 10 perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di BEI dan terdapat 39 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI dengan perkiraan dana yang dihimpun sebesar Rp 48,5 triliun.

Itulah informasi IPO saham PGEO oleh Pertamina Geothermal Energy. Baca dahulu prospektus IPO, sebelum membeli saham perdana PGEO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×