kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.416.000   13.000   0,54%
  • USD/IDR 16.716   -9,00   -0,05%
  • IDX 8.701   43,74   0,51%
  • KOMPAS100 1.192   9,86   0,83%
  • LQ45 857   8,90   1,05%
  • ISSI 313   3,67   1,19%
  • IDX30 441   3,08   0,70%
  • IDXHIDIV20 510   2,90   0,57%
  • IDX80 134   1,32   1,00%
  • IDXV30 140   0,58   0,42%
  • IDXQ30 140   0,80   0,58%

Harga Saham COIN Melesat 2.929% Sejak IPO, Keluarga Prabowo Jadi Salah Satu Investor


Kamis, 11 Desember 2025 / 04:45 WIB
Harga Saham COIN Melesat 2.929% Sejak IPO, Keluarga Prabowo Jadi Salah Satu Investor
ILUSTRASI. Harga Saham COIN Melesat 2.929% Sejak IPO, Keluarga Prabowo Jadi Salah Satu Investor


Reporter: Rashif Usman | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Harga saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) terus melambung usai tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dibalik lonjakan harga tersebut, ada campur tangan adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo.

Harga saham COIN pada akhir perdagangan Rabu 10 Desember 2025 ditutup di level 4.090, turun 520 poin atau 11,28%. Harga saham COIN melesat 3.955 poin atau 2.929,63% sejak tercatat di BEI pada 9 Juli 2025.

Ternyata, saham COIN juga menjadi salah satu saham yang dimiliki keluarga Hashim Djojohadikusumo. Arsari Group melalui PT Arsari Nusa Investama resmi masuk sebagai salah satu pemegang saham COIN.

Arsari Group adalah  perusahaan milik Hashim Djojohadikusumo. Aryo P.S. Djojohadikusumo, anak Hashim menjadi Wakil Direktur Utama sekaligus Direktur Operasional Arsari Group,.

Baca Juga: Bea Keluar Diberlakukan, Begini Dampaknya Bagi Emiten Produsen Emas

Dalam keterangan resmi, Aryo menjelaskan langkah strategis tersebut sejalan dengan agenda pemerintah dalam memperkuat kedaulatan ekonomi digital nasional. Investasi ini juga mendukung pengembangan ekosistem aset digital yang aman, teregulasi, dan berdaya saing global.

Aryo menegaskan bahwa keputusan ini mencerminkan komitmen nyata Arsari terhadap transformasi digital Indonesia. Terlebih, visi Arsari Group sejalan dengan COIN beserta entitas anaknya—PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kustodian Koin Indonesia (ICC)—yang seluruhnya telah berizin dan berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ia menilai COIN memiliki fondasi kuat, ekosistem lengkap, dan kesiapan untuk menjadi katalis pengembangan industri aset digital nasional, termasuk aset kripto, dengan penerapan tata kelola yang baik.

"Investasi ini bukan hanya tentang nilai ekonomi, tetapi juga tentang membangun kedaulatan digital Indonesia yang mampu menghasilkan inovasi dan nilai tambah bagi ekonomi nasional,” ujar Aryo dalam keterangan resmi, Rabu (10/12/2025).

Tonton: Presiden Prabowo Terima Penghargaan Nishan-e-Pakistan dari Presiden Pakistan

Indonesia Menuju Pusat Inovasi Aset Digital di Asia Tenggara

Aryo menambahkan, dengan semakin lengkapnya ekosistem dan dukungan regulasi aset digital melalui OJK, Indonesia memiliki peluang besar menjadi pusat inovasi dan perdagangan aset digital di kawasan Asia Tenggara.

Direktur Utama COIN, Ade Wahyu, menyambut positif langkah tersebut. Ia menilai kehadiran Arsari Group memberikan nilai tambah signifikan, terutama dalam memperkuat tata kelola korporasi berskala besar.

"Selain itu, masuknya Arsari Group juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri aset digital secara umum, serta khususnya kepada COIN,” ujar Ade.

Aryo menegaskan bahwa seluruh langkah investasi Arsari Group berorientasi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan jangka panjang. Baginya, industri aset keuangan digital menjadi salah satu kunci akselerasi transformasi digital dan pilar penting menuju visi Indonesia Emas 2045.

Dengan dukungan keahlian lintas sektor dan jaringan global Arsari Group, COIN diyakini mampu mempercepat pengembangan produk inovatif yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital nasional serta memperkuat posisi Indonesia di pasar global.

Indonesia di Peringkat 7 Global dalam Adopsi Kripto

Indonesia kini berada pada posisi strategis sebagai salah satu pasar kripto terbesar di dunia. Data OJK hingga Oktober 2025 mencatat lebih dari 18 juta pengguna aset kripto, dengan total nilai transaksi mencapai Rp 409,56 triliun.

Posisi ini semakin diperkuat oleh 2025 Global Crypto Adoption Index dari Chainalysis yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-7 dunia. Dengan langkah strategis Arsari Group, Indonesia berpotensi berkembang lebih jauh—dari sekadar konsumen teknologi menjadi produsen inovasi digital yang berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi.


 

Artis Influencer yang Buka Donasi untuk Bencana Harus Izin ke Pemerintah

Selanjutnya: IHSG Balik ke 8.700, Intip Prediksi Untuk Hari Ini (11/12)

Menarik Dibaca: 25 Ucapan Hari Gunung Sedunia 2025 untuk Ajak Lestarikan Gunung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×