Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham-saham dalam kelompok Bakrie—BUMI, BRMS, ENRG, dan DEWA—melambung tinggi jelang akhir tahun 2025. Diperkirakan, kenaikan harga saham grup Bakrie masih akan berlanjut pada periode mendatang. Berikut saran analis untuk saham grup Bakrie yang layak dikoleksi.
Harga saham BUMI, BRMS, ENRG dan DEWA kembali mencuri perhatian pasar setelah mencatat reli signifikan disertai lonjakan volume transaksi dalam beberapa waktu terakhir. Kenaikan ini menandai kembali masuknya minat trader dan investor agresif terhadap saham-saham high risk di sektor energi dan pertambangan, sejalan dengan rotasi dana menuju emiten berkapitalisasi menengah yang memiliki pergerakan atraktif.
Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan euforia perbaikan kinerja menjadi pendorong utama reli saham-saham Bakrie. “Ada euforia bahwa kinerja laporan keuangan ke depan akan semakin baik. Ekspektasi terhadap prospek emiten-emiten grup Bakrie juga meningkat,” ujarnya, Rabu (10/12/2025).
Menurut Nafan, harapan terhadap perbaikan tata kelola korporasi juga ikut meningkatkan optimisme bahwa saham-saham Bakrie dapat kembali dilirik global fund managers.
Baca Juga: IPO SUPA, Harga Saham Bank Digital Turun, Investor Perlu Beli / Jual?
BUMI Jadi Barometer, Saham Grup Bakrie Didorong Sentimen Sektoral
Dari sisi teknikal dan sektoral, saham-saham Bakrie memang tengah memperoleh dorongan tambahan. BUMI menjadi barometer utama karena likuiditasnya yang besar dan minat beli ritel yang kuat.
BRMS mendapatkan angin positif dari pengembangan aset tambang emas serta dukungan reli harga emas global. ENRG terdorong sentimen spekulatif migas, sementara DEWA mulai kembali diperhatikan seiring perbaikan persepsi pasar terhadap keberlanjutan kontrak operasionalnya.
Meski demikian, Nafan mengingatkan bahwa sebagian saham Bakrie telah naik cukup tinggi. “Kalau beli sekarang, risikonya sudah di pucuk. Lebih baik tunggu koreksi sehat,” tegasnya.
Tonton: Presiden Prabowo Terima Penghargaan Nishan-e-Pakistan dari Presiden Pakistan
Volume Melonjak, Indikasi Akumulasi
Pengamat pasar modal dan Founder Republik Investor, Hendra Wardana, menilai momentum ini tidak hanya didorong sentimen, tetapi juga oleh akumulasi signifikan dan rotasi dana jangka pendek.
“Lonjakan volume mengindikasikan adanya proses akumulasi oleh investor ritel maupun institusi. Selama volume terjaga, momentum masih bisa berlanjut,” ujarnya.
Hendra memberikan beberapa rekomendasi jangka pendek:
- BUMI: trading buy, target Rp 400
- BRMS: speculative buy, target Rp 1.040
- ENRG: layak dicermati, target Rp 1.600
- DEWA: buy on weakness di Rp 456–Rp 470, target Rp 600
Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjut Menguat pada Kamis (11/12/2025), Cek Rekomendasi Saham Berikut
Risiko Tetap Tinggi, Cocok untuk Investor Agresif
Walau momentum teknikal menguat, Hendra mengingatkan bahwa saham-saham Bakrie memiliki volatilitas yang tinggi sehingga lebih cocok bagi investor agresif. Risiko yang harus dicermati antara lain:
- potensi profit taking cepat,
- sensitivitas terhadap harga komoditas,
- dinamika aksi korporasi yang dapat mengubah sentimen pasar.
Dengan momentum yang kuat dan volume besar, saham-saham Bakrie berpotensi melanjutkan reli—namun disiplin manajemen risiko tetap menjadi kunci bagi para pelaku pasar.
Selanjutnya: Anak Usaha Golden Energy (GEMS) Raih Fasilitas Kredit dari Bank Mandiri Rp 900 Miliar
Menarik Dibaca: Daftar 7 Film Barat dengan Setting Saat Liburan Natal Beragam Genre
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













