kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Persaingan Ketat Banyangi Kinerja Semen Indonesia (SMGR), Cek Rekomendasi Analis


Jumat, 21 Februari 2025 / 08:22 WIB
Persaingan Ketat Banyangi Kinerja Semen Indonesia (SMGR), Cek Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Karyawan SBI Pabrik Cilacap saat menyiapkan semen kantong yang siap kirim di emplasemen kereta api Karangtalun, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) masuk dalam aftar konstituen indeks PEFINDO i-Grade


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dihadapi persaingan yang ketat di tengah konsumsi daya beli yang lemah. Program 3 juta rumah dari pemerintah diharapkan kembali menyegarkan permintaan semen domestik.

Analis Maybank Sekuritas Indonesia Kevin Halim melihat bahwa persaingan yang ketat telah menyebabkan pangsa pasar SMGR menurun. Meskipun telah mengakuisisi PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) pada tahun 2023 lalu, namun pangsa pasar masih terus menurun sejak pandemi.

‘’Kami yakin posisi nooer 1 di pasar dengan pangsa pasar dominan sekitar 50% sebenarnya membuat SMGR rentan terhadap persaingan. SMGR telah mencoba mengatasi masalah ini dengan menggunakan lebih banyak merek pesaing, namun hal ini tidak berhasil,’’ ujar Kevin dalam riset 18 Januari 2025.

Baca Juga: Kenaikan Harga Jual Topang Kinerja Semen Indonesia (SMGR), Simak Rekomendasi Analis

Kevin menilai wajar apabila SMGR berada pada posisi yang kurang menguntungkan karena jaringan pabriknya yang luas dan berada di posisi pertama di industri semen.

Jaringan operasi SMGR yang luas menghadirkan kerugian dalam lingkungan yang lesu saat ini, di mana tingkat pemanfaatan atau utilisisasi berada pada titik terendah dalam sejarah.

 

Emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini merupakan produsen semen terbesar di Indonesia dengan pangsa kapasitas sebesar 49,3% dan pangsa pasar sebesar 40,7% per November 2024. SMGR mengoperasikan 9 pabrik terpadu di seluruh Indonesia dengan total kapasitas sebesar 50,6 juta ton.

‘’Dengan utilisasi yang rendah, beban biaya untuk memelihara pabrik-pabrik ini sering kali lebih besar daripada manfaat memiliki jaringan operasional yang luas. Hal ini terlihat dari menurunnya margin EBITDA SMGR, yang tertekan oleh berkurangnya efisiensi,’’ jelas Kevin.

Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Dibayangi Persaingan Ketat, Cek Rekomendasi Sahamnya

Maybank Sekuritas mengamati bahwa SMGR telah menghadapi masalah biaya yang signifikan sejak kuartal IV-2023 karena lonjakan biaya overhead manufaktur. Masalah ini berlanjut hingga kuartal III-2024 dengan margin Ebitda SMGR pada kuartal tersebut tetap rendah di angka 14,4%.

Kevin memaparkan, manajemen SMGR mengaitkan peningkatan biaya manufaktur dengan peningkatan biaya dalam operasi bisnis non semen. Sebagai catatan, pada kuartal III – kuartal IV 2024, SMGR memperkenalkan produk baru yang disebut precision interlock brick (PIB).

Hanya saja, kontribusi produk PIB tersebut kemungkinan baru akan mencapai 1,4 - 2,0% dari pendapatan, mengingat semua fasilitas masih dibangun yang diharapkan rampung sepenuhnya pada tahun 2029.

Analis Mirae Asset Sekuritas Andreas Kristo Saragih memaparkan bahwa kinerja PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) lebih lemah daripada pesaingnya, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Hal itu sejalan dengan lemahnya konsumsi semen domestik.

Baca Juga: Kinerja Semen Indonesia (SMGR) Tertekan Pemangkasan Anggaran, Intip Rekomendasinya

Secara kumulatif, penjualan semen domestik tercatat turun -0,4% YoY menjadi 63,79 juta ton di 2024. Kendati ada katalis seperti proyek ibu kota baru (IKN) di Kalimantan, insentif pemerintah untuk sektor properti, dan masuknya volume Semen Grobogan, konsumsi semen secara keseluruhan masih lemah.

Andreas menyoroti, SMGR mencatat volume penjualan semen domestik turun di bulan Desember 2024 menjadi 2,57 juta ton, lebih rendah -9,3% MoM dan -19,5% YoY. Secara total, penjualan semen domestik SMGR di tahun 2024 turun -5,4% YoY menjadi 31,3 juta ton, dengan pangsa pasar terkontraksi -2,6ppt YoY menjadi 49,1%.

Kinerja SMGR berbanding terbalik dengan INTP dengan penjualan domestik mencapai 1,69 juta ton, lebih rendah -3,6% MoM tetapi tumbuh 2,6% YoY. Secara kumulatif, penjualan semen INTP tumbuh sebesar 8,4% YoY menjadi 18,93 juta ton dan pangsa pasar meningkat menjadi 29,7% di 2024.

‘’Performa yang bertolak belakang antara SMGR dan INTP,’’ kata Andreas kepada Kontan.co.id, Kamis (20/2).

Menurut Andreas, terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi lemahnya permintaan semen. Mulai dari aktivitas konstruksi yang lesu setelah pemilihan daerah bulan November, curah hujan yang lebih tinggi, serta larangan truk akhir tahun, yang akhirnya berdampak lebih besar pada penjualan semen kantong.

Mirae Asset Sekuritas memandang, prospek sektor semen tetap hati-hati karena permintaan yang terus melemah, kontribusi semen curah yang meningkat, dan persaingan harga yang semakin ketat. Namun, terdapat potensi kenaikan yang lebih tinggi bagi emiten sektor semen seperti SMGR dan INTP, mengingat harga sudah turun dalam dalam sebulan terakhir.

Baca Juga: Semen Indonesia (SIG) Pasok Bahan Bangunan untuk Flyover Madukoro

Menurut Kevin, Semen Indonesia (SIG) pertama-tama mungkin perlu mengatasi biaya manufaktur terlebih dahulu untuk kembali ke jalur profitabilitas. Di samping itu, program 3 juta rumah oleh pemerintah dapat mendorong pertumbuhan SMGR dengan potensi peningkatan sebesar 16% - 30% terhadap pendapatan SMGR untuk tahun fiskal 2025.

Secara keseluruhan, Kevin menyarankan Hold untuk SMGR dengan target harga sebesar Rp 2.900 per saham. Sedangkan, Andreas merekomendasikan Buy untuk SMGR dengan target harga Rp 4.240 per saham.

Selanjutnya: Adira Finance Optimistis Pertahankan Kinerja Pembiayaan Kendaraan di 2025

Menarik Dibaca: Kesalahan yang Dihindari Saat Wawancara Kerja Agar Peluang Diterima Lebih Besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×