Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen jamu dan farmasi PT Sido Muncul Tbk (SIDO) telah meresmikan perluasan pabrik cairan obat dalam di pabrik Unggaran, Semarang. Direktur Utama SIDO, David Hidayat mengatakan, pabrik ini nantinya tidak hanya untuk memproduksi tolak angin dan tolak linu, namun untuk segala jenis produk cairan obat dalam.
Menurut David, perluasan pabrik cairan obat dalam yang baru ini menghabiskan dana Rp 450 miliar. "Untuk kontribusi ke pendapatan akhir 2018 bisa dibilang sangat kecil atau tidak ada karena baru akan beroperasi pada Desember 2018 sampai Januari 2019," kata David.
Akhir tahun ini, SIDO menargetkan pendapatan sekitar Rp 2,7 triliun dengan target laba melebihi Rp 600 miliar.
Pada kuartal III 2018, SIDO menorehkan penjualan sebesar Rp 1,94 triliun meningkat 4,86% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,85 triliun. Sedangkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar Rp 480,11 miliar atau naik 26,21%.
Analis Panin Sekuritas, William Hartanto menilai prospek bisnis SIDO cukup bagus karena SIDO sudah mempunyai brand kuat untuk industri jamu, dan ekspansi mereka besar. "Boleh dibilang fundamental terbaik untuk sektornya, hanya saja PER 18 kali, agak mahal," kata William, Kamis (25/10)
William bilang, secara teknikal saham SIDO sedang sideways setelah menguat 100% lebih dari 438, tapi masih uptrend. "Rekomendasi buy untuk saham SIDO, dengan target Rp 950 sampai Rp 1.000 per saham," kata William.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News