Reporter: Rika Theo, Reuters |
SINGAPURA. Harga minyak sawit di bursa berjangka Malaysia menanjak hari ini. Selera risiko investor kembali melihat data tenaga kerja Amerika Serikat lebih baik dari ekspektasi. Namun, reli harga CPO akan terbatas karena pasokan diprediksi akan bertambah.
Malaysian Palm Oil Board (MPOB)akan merilis data persedian CPO pekan ini. “Di jangka pendek, data persediaan MPOB bulan Juli bisa berada di atas kisaran psikologis 2 juta ton,” ujar Alan Lim Seong Chun, tulis analis Kenanga Investment Bank Malaysia dalam risetnya.
Pada istirahat perdagangan tengah hari ini, harga kontrak CPO pengiriman Oktober naik 0,2% menjadi RM 2.928 (US$ 944) per ton. Pekan lalu, CPO mencatat penurunan 0,3% dan menggenapi empat minggu pelemahan berturut-turut.
Secara teknikal, tren CPO tampak bearish. Analis pasar Reuters Wang Tao mengatakan, harga CPO akan jatuh ke RM 2.880 karena tren penurunan dari level RM 3.161 berlanjut.
Pelaku pasar juga menanti data pasokan-permintaan kedelai dari Kementerian Pertanian Amerika Serikat. Penurunan kualitas kedelai akibat musim kering terburuk selama 56 tahun di AS bakal memangkas pasokan minyak kedelai. Dengan begitu, kemungkinan orang akan beralih ke CPO yang lebih murah.
Masalah cuaca di Asia Tenggara juga akan jadi catatan. Musim kemarau yang dipengaruhi oleh El Nino akan kembali menjelang akhir tahun. Produksi dari Indonesia dan Malaysia bisa jadi akan terpengaruh sehingga merosot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News