kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pergerakan rupiah sepekan disetir dua bank sentral


Minggu, 18 Maret 2018 / 15:03 WIB
Pergerakan rupiah sepekan disetir dua bank sentral
ILUSTRASI. ILUSTRASI OPINI - Bersama-sama Menjaga Mata Uang Rupiah


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Valuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan berada di bawah tekanan sepanjang pekan depan. Pergerakan mata uang Garuda sangat bergantung dari keputusan Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga acuannya. Diperkirakan rupiah bakal melanjutkan pelemahan pada Senin (19/3).

Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (16/3), nilai tukar rupiah ditutup melemah tipis 0,01% ke level Rp 13.751 per dollar AS di pasar spot. Sedangkan jika mengacu kurs tengah Bank Indonesia terjadi koreksi lebih dalam sekitar 0,12% ke level Rp 13.765 per dollar AS.

Nizar Hilmy, Analis PT Global Kapital Investama Berjangka melihat, sejak akhir pekan ini rupiah sudah ditutup melemah tipis karena pasar tengah menanti rapat Federal Reserve pekan depan. Apalagi probabilitas kenaikan suku bunga sudah mencapai 90%. "Pergerakan pasar terbatas menanti FOMC," ujarnya.

Menurutnya ketika dari domestik tidak ada data ekonomi yang bisa mempengaruhi pergerakan harga fokus pasar akan tertuju ke negeri Paman Sam. Saat ini yang dinanti pasar adalah kejelasan berapa kali suku bunga akan dinaikkan sepanjang tahun 2018. Jika benar The Fed akan menaikkan suku bunga hingga empat kali maka rupiah akan semakin tertekan.

Namun meski begitu Nizar melihat kejatuhan rupiah tidak akan berlangsung lama. Ia yakin setelah kepastian nasib suku bunga The Fed terjawab, rupiah bisa mulai menguat. Apalagi data domestik masih cukup positif. “Inflasi stabil, stabilitas harga juga terjaga. Belum ada hal yang membahayakan rupiah,” terangnya.

Sementara itu David Sumual, Ekonom PT Bank Central Asia (BCA) Tbk lebih melihat sepekan ke depan rupiah akan bergerak datar. Menurutnya pada Senin (19/3) valuasi nilai tukar rupiah masih akan stabil dibanding penutupan pekan ini.

David menambahkan, sejak awal pekan pasar pasar sudah bersikap wait and see menanti kepastian arah kebijakan The Fed. Tapi, David memperkirakan pengumuman kenaikan suku bunga tidak akan berdampak signifikan karena suku bunga sudah hampir pasti akan dinaikkan.

Menurutnya yang lebih dinanti adalah notulensi rapat Federal Open Market Comittee (FOMC). Diperkirakan notulensi itu baru akan dirilis pada awal April.

David menebak, pada Senin (19/3) rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.700-Rp 13.760 per dollar AS. Sedangkan Nizar memperkirakan pergerakannya akan berada di area Rp 13.750-Rp 13.790 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×