kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Rupiah melemah tipis di tengah ketidakpastian di AS


Jumat, 16 Maret 2018 / 19:05 WIB
Rupiah melemah tipis di tengah ketidakpastian di AS
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Valuasi rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) akhir pekan ini ditutup tidak jauh berbeda dari hari sebelumnya. Mata uang Garuda cenderung flat di tengah tingginya tingkat ketidakpastian di Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, Jumat (16/3), nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah tipis 0,01% ke level Rp 13.751 per dollar AS. Namun, sepekan, rupiah masih menguat 0,33%.

Sementara, kurs tengah Bank Indonesia mencatat pelamahan harian rupiah sekitar 0,12% ke level Rp 13.765 per dollar AS pada Jumat. Dalam sepekan, mata uang Garuda masih terapresiasi 0,21%.

"Sentimennya masih dari eksternal, banyak ketidakpastian di AS," ujar David Sumual, ekonom PT Bank Central Asia Tbk kepada Kontan.

Seperti dikeluarkannya surat panggilan sidang yang berkaitan dengan bisnis Presiden Donald Trump oleh Penasehat Khusus AS Robert Mueller. Lalu, terungkapnya notulensi pembicaraan antara Trump dan penasehat ekonominya tentang kenaikan untuk menjadikan dollar AS lebih kuat, hingga pemotongan pajak tahap dua yang ditujukan untuk kalangan individu.

Sedangkan, dari dalam negeri, rupiah masih dalam tekanan, setelah neraca perdagangan domestik defisit tiga bulan berturut-turut. Jika dihitung dari Desember total defisitnya telah mencapai US$ 1,1 miliar. Pada Februari defisitnya mencapai US$ 0,12 miliar.

Tekanan dari domestik ini sedikit diimbangi dengan jatuhnnya indeks dollar AS akibat ketidakpastian politik.

Nizar Hilmy, analis PT Global Kapital Investama Berjangka menilai, pelemahan tipis rupiah kali ini terjadi karena pasar tengah menanti rapat Bank Sentral AS pada pekan depan. Apalagi probabilitas kenaikan suku bunga sudah mencapai 90%.

"Pergerakan pasar terbatas menanti FOMC," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×