Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat masih tumbuh stagnan di sepanjang kuartal I 2019 ini, tercatat IHSG hanya tumbuh 4,43% hingga kuartal I 2019. Kendati demikian dari sisi arus modal asing masih melaju positif dengan nilai capital inflow atau aksi beli bersih asing mencapai Rp 12,13 triliun
Menanggapi kondisi ini, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Chris Apriliony mengatakan, pertumbuhan IHSG yang tidak terlalu tinggi di kuartal I 2019 ini lebih disebabkan dari sentimen dari pemilihan presiden (pilres). Akibat ketidakpastian tersebut, investor akan cenderung wait and see sehingga IHSG akan bergerak sideways belakangan ini.
“Selain itu sentimen perang dagang yang kembali muncul masih belum menemukan titik temu. Untuk kuartal II ini seharusnya IHSG dapat kembali menguat karena adanya kejelasan mengenai pilpres serta perang dagang,” ujar Chris kepada Kontan.co.id, Minggu (31/3).
Menurutnya dengan adanya titik terang tersebut akan membuat laju IHSG dan kepercayaan investor menjadi bangkit. Jasa Utama memprediksi IHSG dapat melaju hingga 8%. Adapun beberapa sektor yang akan mendorong IHSG adalah dari perbankan dan konstruksi.
Kendati demikian, Analis Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menilai IHSG di kuartal II 2019 cenderung akan mengalami konsolidasi. Adapun faktornya karena adanya ekspektasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global, dinamika Brexit di benua biru serta negosiasi perang dagang yang masih alot antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina.
“Dari internal karena dampak pemilihan umum akan masuh terasa dan ditambah lagi dengan adanya musim membagian dividen. Biasanya capital outflow akan terjadi setelah musim pembagian dividen,” ujar Nafan.
Untuk musim pemilu, menurutnya hasil rekapitulasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan diumumkan pada bulan Mei, sehingga pelaku pasar akan cenderung wait and see melihat kepastian politik kedepannya.
Binaartha memproyeksi IHSG kuartal II ada di rentang 6.248 sampai 6.550 dengan sektor pendorong adalah keuangan, infrastruktur, perambangan, manufaktur dan konsumer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News