kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Pergerakan Bitcoin Dipengaruhi Keputusan The Fed, Ini Proyeksinya Hingga Akhir Tahun


Minggu, 14 September 2025 / 11:21 WIB
Pergerakan Bitcoin Dipengaruhi Keputusan The Fed, Ini Proyeksinya Hingga Akhir Tahun
ILUSTRASI. Bitcoin cryptocurrency with the green code from the Matrix movie projected onto it in Clermont Ferrand France on March 26 2020. Meskipun tercatat naik akhir-akhir ini, harga aset kripto Bitcoin masih terkoreksi secara bulanan.


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun tercatat naik akhir-akhir ini, harga aset kripto Bitcoin masih terkoreksi secara bulanan. Hal ini mengindikasikan, tanda-tanda pola musiman September Effect atau melemahnya Bitcoin di bulan September masih tercermin pada tahun ini.

Berdasarkan data Coinmarketcap, pada Minggu (14/9/2025) pukul 11.06 WIB, Bitcoin tercatat di level US$ 115.690, turun 0,19% dalam 24 jam terakhir, serta naik 4,57% dalam sepekan. Adapun dalam sebulan, Bitcoin telah terkoreksi 2,83%.

Co-founder CryptoWatch dan Pengelola Kanal Duit Pintar, Christopher Tahir menilai, fenomena September Effect hingga akhir bulan belum dapat dipastikan meskipun sangat memungkinkan untuk terjadi.

Baca Juga: Pasar Kripto Indonesia Makin Kuat, CFX Tekankan Inovasi dan Regulasi

"Arah pergerakan masih akan ditentukan oleh seberapa banyak pemangkasan suku bunga The Fed selanjutnya, apakah satu kali lagi atau dua kali," jelasnya kepada Kontan, Jumat (12/9/2025).

Dalam jangka pendek, Christopher menilai arus ETF masih menjadi faktor utama yang diperhatikan oleh investor mainstream. Pasalnya, sentimen risiko mereka erat kaitannya dengan suku bunga, sehingga keputusan dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) menjadi penting.

Hingga akhir bulan ini, Christopher mencermati puncak harga bulan Agustus bisa saja ditembus. “Kendati demikian, penembusannya diperkirakan tidak akan banyak,” imbuhnya.

Christopher memproyeksikan, kenaikan harga Bitcoin akan lebih signifikan di kuartal IV-2025. Dengan mengingat, perubahan petunjuk dari FOMC The Fed mendatang akan tetap menjadi perhatian investor.

Baca Juga: 16,5 Juta Investor Kripto, Reku Diganjar Yudhistira Award di CFX 2025

“Kalaupun naik ke rekor baru, hingga akhir tahun, saya proyeksikan targetnya ada di sekitar US$ 135.000,” tandasnya.

Selanjutnya: Tantangan Masih Berat, Semen Indonesia (SMGR) Dorong Penjualan Tetap Kuat

Menarik Dibaca: Ini 10 Provinsi dengan UMR Terendah di Indonesia & Strategi Pintar Mengatur Gaji

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×