kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Performa reksadana pendapatan tetap terus kinclong


Kamis, 14 Juli 2016 / 19:53 WIB
Performa reksadana pendapatan tetap terus kinclong


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Performa reksadana pendapatan tetap berpeluang terus melambung pada semester II 2016. Katalis positif bersumber dari dalam negeri.

Mengacu data Infovesta Utama, per semester I 2016, rata-rata imbal hasil (return) reksadana pendapatan tetap yang tercermin pada Infovesta Fixed Income Fund Index mencapai 7,78%.

Periode sama, performa obligasi pemerintah yakni Infovesta Government Bond Index tercatat 8,32%. Sementara pasar obligasi korporasi yang terefleksikan pada Infovesta Corporate Bond Index tumbuh 5,24%.

Head of Operation and Business Development Panin Asset Management (PAM) Rudiyanto menerawang, ada potensi kenaikan return reksadana pendapatan tetap sebesar 4% - 5% lagi dalam paruh kedua tahun 2016.

Dengan catatan, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) alias BI rate mengecil 25 bps - 50 bps lagi. Maklum, inflasi dalam negeri disinyalir cukup terkendali sesuai target yang dipatok 3% - 5%.

Namun, jika BI rate tetap dipertahankan pada level 6,5%, Rudiyanto meramal peluang kenaikan return reksadana pendapatan tetap sebanyak 2% - 3% tergantung besaran kupon obligasi yang dimiliki.

Sejak awal tahun 2016, BI sudah memangkas suku bunga acuan sebanyak empat kali dengan total nilai 100 bps ke level 6,5%.

Investment Director PT Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana memprediksi, sepanjang tahun 2016, reksadana pendapatan tetap akan mencetak return 15%. Penguatan rupiah serta ruang penurunan BI rate menjadi faktor utama yang menopang kinerja. Di pasar spot, Kamis (14/7) valuasi rupiah merangkak naik 0,10% di level Rp 13.073 per dollar AS dibanding hari sebelumnya.

Analis Infovesta Utama Beben Feri Wibowo memprediksi, katalis positif juga akan bersumber dari pembangunan infrastruktur guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 akan melebihi level 5%.

"Jika kebijakan tax amnesty berjalan lancar dan peminatnya ramai, kondisi makro dalam negeri akan lebih menarik," imbuhnya.

Namun, ada tantangan yang berpotensi menghambat performa reksadana berbasis surat utang. Dari domestik, pemulihan daya beli masyarakat masih menjadi ujian bagi pemerintah. Sementara dari eksternal, keluarnya Inggris dari Uni Eropa, perlambatan ekonomi global, serta rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS alias The Fed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×