Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Di sisi lain, INTP dinilai akan menjadi penerima manfaat utama dari adanya pemulihan permintaan pasca pandemi di wilayah Jawa, khususnya Jawa Barat. Ini akan meningkatkan kekuatan pendapatan INTP di tengah tingkat utilitas yang tinggi.
Hal ini diamini oleh Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos. Dia mengatakan, kekuatan utama INTP adalah di wilayah Jawa Barat. Dengan berangsurnya pemulihan ekonomi di Jawa khususnya Jawa Barat, konstituen Indeks Kompas100 ini berada dalam kondisi yang sangat siap untuk menyuplai kebutuhan semen tersebut.
“Perlu dicatat kekuatan kapasitas kami di Jawa Barat adalah sekitar 22 juta ton semen pertahun. Tentunya sangat siap untuk memenuhi lonjakan permintaan tersebut,” ujar Marcos.
Baca Juga: Pasar modal syariah prospektif, simak saham pilihan BRI Danareksa Sekuritas
Per kuartal ketiga 2020, pangsa pasar (market share) Indocement meningkat menjadi 26,0% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 25,7%. Pertumbuhan tersebut didukung oleh peningkatan pangsa pasar di Jawa yakni 34,8% (dibandingkan tahun lalu yang hanya 34,2%) dan di luar Jawa sebesar 15,4% (berbandingr 14,6% di tahun lalu).
Penigkatan market share di Wilayah Jawa didorong oleh pangsa pasar dari keseluruhan Jawa Barat, yang merupakan basis wilayah INTP, yang naik dari 45,7% menjadi 46,5% serta pasar Jawa Tengah yang naik dari 33,2% menjadi 35,2% hingga September 2020.
Adrianus merekomendasikan beli saham SMGR dengan target harga Rp 13.500 dan beli saham INTP dengan target harga Rp 16.200.
Selanjutnya: Tim inovasi Semen Indonesia (SMGR) raih 10 penghargaan kategori platinum ICQCC
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News