kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Perang dagang kembali memanas, rupiah cenderung melemah


Jumat, 03 Agustus 2018 / 19:19 WIB
Perang dagang kembali memanas, rupiah cenderung melemah


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah dalam sepekan cenderung melemah meski sempat menguat. Faktor eksternal masih dominan mempengaruhi pergerakan rupiah ketimbang faktor dari dalam negeri.

Mengutip Bloomberg, di pasar spot, Jumat(3/8), rupiah melemah 0,14% menjadi Rp 14.498 per dollar AS dalam sehari. Selama sepekan, rupiah melemah 0,56%.

Sementara, mengutip website Bank Indonesia, kurs tengah BI mencatat pelemahan rupiah 0,39% menjadi Rp 14.503 per dollar AS. Sedangkan selama sepekan rupiah melemah 0,14%.

Analis Global Kapital Investama Nizar Hilmi mengatakan, pelemahan rupiah sepekan ini terjadi karena kembali memanasnya perang dagang antara AS dengan China. "Tindakan Turmp menerapkan tarif impor 25% pada produk China menimbulkan sentimen negatif pada pasar keuangan dunia," kata Nizar, Jumat (3/8).

Di tengah permasalahan perang dagang, Nizar mengamati pelaku pasar mengalihkan dana ke dollar AS. Penyebabnya, pelaku pasar beranggapan AS akan lebih mampu menghadapi perang dagang daripada negara lain. Nizar mengatakan, aksi pelaku pasar tersebut didasari dari besaran kegiatan ekspor AS yang lebih kecil daripada negara lain.

Trump yang memandang optimis perekonomian AS juga menjadi katalis positif bagi dollar AS. Sementara, dari dalam negeri Nizar melihat belum ada data selama sepekan ini yang mampu membuat rupiah bergerak signifikan.

Untuk pegerakan rupiah sepekan depan, Nizar memproyeksikan faktor eksternal masih berpotensi menekan rupiah. Namun, data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan rilis di awal pekan dan diproyeksikan positif bisa mengurangi tekanan terhadap rupiah. "Sepekan depan tekanan bagi rupiah masih datang dari isu perang dagang AS dan China," kata Nizar.

Nizar memproyeksikan rupiah sepekan depan bergerak di rentang Rp 14.350 per dollar AS hingga Rp 14.550 per dollar AS. Sedangkan rupiah di Senin (6/8) diproyeksikan berada direntang Rp 14.420 per dollar AS hingga Rp 14.440 per dollar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×