Reporter: Rashif Usman | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang global terus berlanjut. Terbaru, China mengumumkan langkah balasan dengan mengenakan tarif tambahan terhadap berbagai produk impor dari AS.
Kementerian Keuangan China mengeluarkan pernyataan resmi bahwa mulai 10 Februari, China akan menerapkan tarif bea masuk 15% terhadap impor batu bara dan gas alam cair (LNG) dari AS dan 10% terhadap impor minyak mentah, mesin pertanian, dan kendaraan bermesin besar dari AS.
Sebelumnya, Pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi memberlakukan tarif sebesar 10% terhadap impor asal China pada Selasa (3/2), sebagai bagian dari kebijakan perdagangan yang lebih ketat.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo menilai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak positif, meskipun penguatannya tidak dapat bertahan di atas 1% seperti saat pembukaan.
Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat ke 7.073,46 di Hari Ini, GOTO, SMGR, KLBF Jadi Top Gainers LQ45
Asal tahu saja, IHSG mampu mempertahankan penguatan hingga akhir perdagangan hari ini. Selasa (4/2) pukul 16.00 WIB, IHSG ditutup menguat 43,401 poin atau 0,62% ke 7.073,46.
Dari sisi strategi perdagangan, saham-saham second liner menarik untuk dicermati secara teknikal dan momentum saat ini, terutama karena adanya aksi korporasi yang mendorong kenaikan harga, seperti PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) yang dikabarkan akan mengalami divestasi.
"Tetapi saham-saham big caps juga bisa akumulasi untuk investasi jangka panjang," kata Azis kepada Kontan, Selasa (4/2).
Sementara itu, Community Lead Indo Premier Sekuritas, Angga Septianus menyampaikan, di tengah perang dagang tersebut, strategi trading untuk para investor dan pelaku pasar ialah masih cenderung wait and see.
"Belum ada (saham) yang menarik. Kita perlu menunggu respons pasar setelah China mengumumkan kebijakan tarifnya, setidaknya hingga besok," ujar Angga kepada Kontan, Selasa (4/2).
Baca Juga: Saham Bank LQ45 yang Turun saat IHSG Naik pada Selasa (4/2), Ada BBCA, BBNI, dan BMRI
Menurut Angga, minimnya peluang trading yang menarik saat ini disebabkan oleh aksi net sell yang masih konsisten dilakukan oleh investor asing di IHSG.
Selain itu, volatilitas pasar juga tetap tinggi akibat sentimen negatif dari kebijakan perdagangan yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump, terhadap mitra dagangnya.
Dalam rekomendasinya, Azis menyarankan trading buy untuk PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan target harga di kisaran Rp 92-Rp 95 per saham, serta trading buy untuk PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) dengan target Rp 304-Rp 306.
Selanjutnya: China Perluas Kontrol Ekspor Mineral Kritis Setelah AS Terapkan Tarif Baru
Menarik Dibaca: 6 Tips Diet untuk Penderita Diabetes yang Aman dan Efektif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News