Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambles 2,27% ke level 6.947,77 pada perdagangan sesi I Senin (3/2). Dari 955 saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), 510 saham melemah.
Tim Riset Phintraco Sekuritas menjelaskan secara teknikal, terdapat pembentukan negative slope pada indikator MCAD. Sementara itu, indikator Stochastic RSI sedang mengarah ke bawah.
“Jika IHSG belum mampu kembali ke atas level psikologis 7.000, maka IHSG berpotensi melanjutkan pelemahannya menuju level 6.930 pada perdagangan sesi kedua,” tulisnya dalam riset, Senin (3/2).
Baca Juga: IHSG Anjlok 2,27% ke 6.947 di Sesi I Senin (3/2), MDKA, ADMR, AMMN Top Losers LQ45
Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi mengenakan kenaikan tarif. Kebijakan ini dinilai akan menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan Tanah Air.
Trump atau pemerintah AS mengenakan tarif sebesar 25% pada Meksiko dan Kanada. Tak hanya itu, AS juga menetapkan bea sebesar 10% pada China.
Di sisi lain, Kanada mengumumkan tarif balasan sebesar 25% terhadap barang-barang AS senilai US$ 155 miliar. Meksiko juga menyatakan akan melakukan tindak balasan.
Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto menilai jika eskalasi terjadi, hal ini bisa menjadi tekanan pada perdagangan saham pada Senin (3/2).
Baca Juga: Perang Dagang Dimulai, Tekanan IHSG dan Rupiah Makin Kencang
“Tekanan terhadap rupiah juga kemungkinan akan meningkat dan Bank Indonesia (BI) akan terus melakukan kebijakan stabilisasi,” jelasnya.
Rully menyebut risiko terbesar, jika perang dagang mengalami eskalasi atau negara mitra dagang AS melakukan tindakan balasan adalah pelemahan pertumbuhan ekonomi dan kenaikan inflasi.
“Serta akan terus terjadinya kecenderungan flight to safety ke aset-aset yang dianggap aman seperti dolar dan emas,” kata dia.
Selanjutnya: Saham Bank Mandiri (BMRI) Terpantau Melemah Di Perdagangan Sesi Pertama Senin (3/2)
Menarik Dibaca: Bunga Deposito Maybank di Februari 2025, Tertinggi 5,00%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News