kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Perak tergelincir ke level terendah


Senin, 02 Juni 2014 / 07:10 WIB
Perak tergelincir ke level terendah
ILUSTRASI. Promo Xiboba spesial 5-8 Januari 2023 tawarkan berbagai menu minuman setiap harinya dengan harga super murah (Dok/Xiboba)


Reporter: Dina Farisah | Editor: Sofyan Hidayat

JAKARTA. Harga perak tertekan hingga menyentuh level terendah sejak Juli 2010. Belum ada harapan untuk mengkilapkan harga perak dalam waktu dekat.

Mengutip Bloomberg, Jumat (30/5), kontrak perak bulan Juli 2014 di Commodity Exchange menyentuh level terendah pada US$ 18,682 per ons troi. Perak mengalami penurunan 1,7% dibanding hari sebelumnya. Dibandingkan pekan lalu, perak telah terdepresiasi 3,8%. Perak juga terjun sebesar 3,8% sejak akhir tahun lalu.

Ariana Nur Akbar, Educator and Market Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, penurunan harga perak mengikuti harga emas. Pergerakan kedua komoditas ini erat kaitannya dengan data-data ekonomi Amerika Serikat (AS). Seperti diketahui, data ekonomi AS akhir-akhir ini mulai menunjukkan angka yang positif. Kondisi tersebut memudarkan kilau perak.

“Perak mulai tergerus sentimen positif berupa data ekonomi AS. Hal ini semakin menguatkan berlanjutnya tapering,” ujar Ariana.

Ariana bilang, berlanjutnya pengurangan stimulus moneter (tapering off) oleh Bank Sentral AS akan berdampak pada penguatan dollar AS. Hal ini turut memudarkan pamor perak. Di sisi lain, meredanya eskalasi ketegangan di Ukraina kembali menyurutkan minat pelaku pasar terhadap komoditas ini.

Secara teknikal, lanjut Ariana, harga perak masih kesulitan menanjak. Hal tersebut tercermin dari indikator GMMA (Guppy Multi Moving Average) yang menunjukkan bahwa harga berkemungkinan besar akan bergerak turun. Indikator lainnya yaitu moving average convergence divergence (MACD) sedikit bertahan dengan potensi sideway-nya. Namun indikator relative strength index (RSI) justru memperkuat sinyal turun, sehingga potensi secara teknikal akan membawa tekanan terhadap pergerakan harga perak.

Apabila harga perak kembali bergerak turun, Ariana menduga kisaran support yang harus diwaspadai antara US$ 17,96-US$ 16,89 per ons troi. Pergerakan perak yang berhasil menembus level tersebut akan menuju support berikutnya di level US$ 15,38 per ons troi.

Sebaliknya, apabila harga bergerak naik, maka kisaran resistance yang akan dihadapi berkisar antara US$ 19,56-US$ 20,31 per ons troi. Tembusnya level resistance ini akan membawa pergerakan harga perak menuju resistance selanjutnya di US$ 22,15 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×