Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak tergerus lagi pada awal perdagangan hari ini. Selasa (30/10) pukul 7.02 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2018 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 66,69 per barel.
Harga minyak ini turun 0,52% jika dibandingkan dengan harga penutupan kemarin. Dalam dua hari koreksi, harga minyak WTI tergelincir 1,33%.
Harga minyak brent untuk pengiriman Desember 2018 di ICE Futures pun turun 0,71% ke US$ 76,79 per barel. Dalam dua hari, harga minyak acuan internasional ini turun 1,07%.
Tekanan pada pasar saham pada perdagangan kemarin, serta potensi perang dagang yang makin panas antara Amerika Serikat (AS) dan China menyebabkan harga minyak mendingin. AS berencana untuk mengenakan tarif atas seluruh impor China jika pembicaraan kedua pemimpin negara ini gagal.
Sanksi AS terhadap Iran yang akan berlaku Minggu, 4 November 2018 tak lagi menjadi penyulut pergerakan harga. Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa Rusia tak lagi punya alasan untuk membatasi atau memangkas produksi minyak.
"Ketika Rusia membicarakan untuk mempertahankan level produksi tinggi dan potensi kenaikan produksi karena pengetatan pasokan, ini menjadi tekanan jual bagi harga minyak," kata Gene McGillian, director of market research Tradition Energy kepada Reuters.
Kenaikan indeks dollar juga mendukung pelemahan harga minyak. Para pengelola dana telah memangkas posisi bullish pada transaksi opsi dan minyak berjangka dalam empat pekan berturut-turut. Posisi bullish atas harga minyak mencapai titik terendah sejak Juli 2017.
Hanya beberapa hari sebelum sanksi, tiga dari lima pembeli terbesar minyak Iran, yakni India, China, dan Turki, masih belum menghentikan pembelian sepenuhnya. Ketiga negara ini mengatakan, tidak ada cukup pasokan minyak secara global yang bisa menggantikan pasokan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News