Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kenaikan Wall Street di pagi hari gagal berlanjut dan mengirim saham-saham global ke posisi lebih rendah pada hari Senin.
Muncul laporan bahwa AS merencanakan tambahan tarif senilai US$ 257 miliar teradap barang-barang China jika pembicaraan mendatang antara Presiden Donald Trump dan Xi Jinping gagal mengakhiri perang dagang antara mereka.
Tarif tambahan terhadap barang-barang dari China ini dapat diimplementasikan paling cepat Desember, menurut laporan Bloomberg, seperti dikutip Reuters.
Dow Jones Industrial Average turun 245,39 poin (0,99%) menjadi 24.442,92. S&P 500 kehilangan 17,44 poin (0,66%) menjadi 2.641.25. Nasdaq Composite turun 116,92 poin (1,63%) menjadi 7.050,29.
Indeks ekuitas dunia MSCI kehilangan meluncur turun hampir 0,7%.
Saham di Eropa ditutup lebih tinggi menyusul keputusan Standard & Poor's untuk membiarkan peringkat sovereign Italia tidak berubah.
Sektor otomotif Eropa melonjak 4,9%, kenaikan harian terkuat sejak Agustus 2015, setelah muncul laporan bahwa China mempertimbangkan pengurangan separuh pajak atas pembelian mobil untuk meningkatkan permintaan otomotif yang telah menderita dari perang perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang melambat.
Perdagangan saham Asia dibebani oleh indeks blue-chip China yang jatuh lebih dari 3,3%. Data China menggarisbawahi kekhawatiran kelesuan ekonomi. Pertumbuhan laba industri melambat untuk bulan kelima berturut-turut pada bulan September akibat surutnya penjualan bahan baku dan barang-barang manufaktur.
Surat utang pemerintah AS tenor 10-tahun memberikan imbal hasil 3,0868%, naik dari 3,076% pada Jumat akhir pekan lalu.
Indeks dolar naik 0,26% dengan euro turun 0,15% menjadi US$ 1,1384.
Minyak mentah AS turun 1,41% menjadi US$ 66,64 per barel dan harga minyak Brent berkahir di US$ 76,78 alias turun 1,08%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News