kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Penurunan BI Rate Diyakini Mampu Dongkrak Kinerja Emiten Sektor Properti


Rabu, 21 Mei 2025 / 18:56 WIB
Penurunan BI Rate Diyakini Mampu Dongkrak Kinerja Emiten Sektor Properti
ILUSTRASI. Kebijakan pelonggaran moneter ini diperkirakan akan berdampak pada berbagai sektor di Bursa Efek Indonesia (BEI), termasuk sektor properti. (SURYA/HABIBUR ROHMAN)


Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur yang berlangsung pada 20–21 Mei 2025.

Kebijakan pelonggaran moneter ini diperkirakan akan berdampak pada berbagai sektor di Bursa Efek Indonesia (BEI), termasuk sektor properti. Salah satu emiten yang berpotensi merasakan pengaruhnya adalah PT Ciputra Development Tbk (CTRA).

Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA), Harun Hajadi, menyambut positif langkah BI dalam menurunkan suku bunga acuan. Menurutnya, keputusan tersebut menunjukkan bahwa BI menyadari adanya perlambatan ekonomi, terlihat dari pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 yang hanya mencapai 4,87%.

Baca Juga: Efek Pemangkasan Suku Bunga BI Dinilai Jadi Sesaat, Ini Sektor yang Bisa Dicermati

"Ini kabar baik. BI melihat adanya perlambatan ekonomi, dan penurunan suku bunga menjadi bentuk insentif," kata Harun kepada Kontan, Rabu (21/5).

Namun demikian, ia mengingatkan bahwa dampak kebijakan ini tidak akan langsung terasa terhadap kinerja perusahaan. Ia menaksir efek keputusan BI tersebut mungkin baru akan terasa menjelang kuartal IV-2025

"Kan selalu ada lag time, karena bank pemberi KPR juga tidak bisa langsung menurunkan. Yang sulit kalau bank-bank pemberi KPR tidak ikut menurunkan suku bunga, sehingga tidak ada pengaruh," tambah Harun.

Sebagai informasi tambahan, CTRA mencetak pertumbuhan kinerja di tiga bulan pertama tahun 2025. Penjualan dan pendapatan usaha CTRA tercatat Rp 2,73 triliun per kuartal I 2025, naik 17,94% secara tahunan alias year on year (yoy) dari Rp 2,31 triliun di kuartal I 2024.

Baca Juga: Pemangkasan Suku Bunga BI Membawa Angin Segar bagi Pasar Saham Dalam Negeri

Secara rinci, pendapatan periode ini mayoritas berasal dari segmen penjualan kavling rumah, apartemen, dan kantor sebesar Rp 2,17 triliun. Sisanya, berasal dari segmen pendapatan usaha yang berkontribusi Rp 560,88 miliar.

Beban pokok penjualan dan beban langsung naik ke Rp 1,33 triliun di kuartal I, dari Rp 1,13 triliun pada periode sama tahun lalu.

CTRA pun mengantongi laba bersih Rp 660,40 miliar di akhir kuartal I 2025, naik 36,61% yoy dari Rp 483,39 miliar di akhir kuartal I 2024.

Selanjutnya: Ditopang Segmen Residensial, Marketing Sales BSDE Tumbuh 9% di Kuartal I 2025

Menarik Dibaca: APJATI Tegaskan Pentingnya Jalur Resmi untuk Pekerja Migran di Arab Saudi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×