kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Pemangkasan Suku Bunga BI Membawa Angin Segar bagi Pasar Saham Dalam Negeri


Rabu, 21 Mei 2025 / 16:25 WIB
Pemangkasan Suku Bunga BI Membawa Angin Segar bagi Pasar Saham Dalam Negeri
ILUSTRASI. Keputusan Bank Indonesia untuk memangkas suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 5,5% menjadi angin segar bagi pasar saham domestik.KONTAN/Cheppy A. Muchlis/25/04/2025


Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur yang berlangsung pada 20–21 Mei 2025.

Ekonom Panin Sekuritas Felix Darmawan, menilai keputusan ini memberikan angin segar bagi pasar saham. 

"Pasar saham berpeluang positif karena ini mencerminkan upaya BI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan," ujar Felix kepada Kontan, Rabu (21/5).

Baca Juga: IHSG Menguat 0,67% ke 7.142 pada Rabu (21/5), INCO, ADMR, AKRA Jadi Top Gainers LQ45

Secara teknikal, Felix menyebutkan bahwa dalam jangka pendek, level support Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di kisaran 7.100, sementara saat ini indeks tengah menguji resistance di level 7.300. Namun untuk jangka menengah, ia berharap IHSG dapat bertahan di atas level 7.000.

Adapun  IHSG pada perdagangan Rabu (21/5) ditutup menguat47,85 poin atau 0,67% ke 7.142,46 pada akhir perdagangan Rabu (21/5). Dalam sepekan, IHSG naik 2,33%.

Felix menyebutkan bahwa sejumlah sektor berpotensi mendapatkan sentimen positif dari penurunan suku bunga, antara lain sektor perbankan dan properti.

Baca Juga: Arah IHSG Menanti Keputusan BI Rate

Di sisi lain, Felix juga mencermati ada tiga alasan utama di balik keputusan BI menurunkan suku bunga.

Pertama, mulai tampak sinyal perlambatan ekonomi domestik. Kedua, tingkat inflasi tetap terkendali dan berada dalam kisaran target. 

Ketiga, nilai tukar rupiah yang menguat dalam beberapa pekan terakhir memberikan ruang untuk menjaga stabilitas eksternal. 

Dengan inflasi inti yang rendah dan ekspektasi inflasi yang tetap terjaga, kebijakan suku bunga Indonesia masih berada di zona positif. Hal ini memberi ruang bagi BI untuk melakukan pelonggaran kebijakan secara hati-hati tanpa mengorbankan stabilitas makroekonomi.

Selanjutnya: Pemerintah Bakal Fokus Kucurkan Belanja di Sektor Ini Tahun Depan

Menarik Dibaca: Dorong Produksi Berkelanjutan, Blasfolie Gandeng Suryanesia Pasang PLTS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×