kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penjualan ST-003 lebih rendah daripada seri terdahulu, ini sebabnya


Senin, 25 Februari 2019 / 19:12 WIB
Penjualan ST-003 lebih rendah daripada seri terdahulu, ini sebabnya


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berhasil meraup dana senilai Rp 3,13 triliun dari penjualan Sukuk Tabungan seri ST003. Walau berhasil melampaui target yang ditetapkan pemerintah, penjualan ST003 masih lebih rendah dibandingkan seri-seri Surat Berharga Negara (SBN) ritel sebelumnya.

Sebagai pengingat, Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat, penjualan ST-003 mengalami oversubscribed sekitar 1,56 kali dari target pemerintah sebesar Rp 2 triliun.

Namun, penjualan ST003 masih lebih rendah ketimbang dua instrumen SBN ritel terakhir, yakni ST-002 dan Savings Bond Ritel seri SBR005. Kedua instrumen ini masing-masing terjual sebesar Rp 4,94 triliun dan Rp 4,00 triliun.

Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia, Fikri C. Permana menyampaikan, jarak penerbitan SBN ritel yang berdekatan cukup mempengaruhi hasil penjualan ST003. Apalagi, sasaran utama instrumen tersebut adalah investor kalangan milenial yang notabene memiliki pendapatan lebih terbatas.

Di tengah keterbatasan dana, investor milenial juga dihadapkan dengan sejumlah pilihan investasi, mulai dari deposito, tabungan, termasuk SBN ritel itu sendiri. Alhasil, investor tersebut mesti menghitung lagi alokasi dana pada masing-masing aset investasi. “Penjualan ST003 mungkin berkurang seiring dengan perpindahan alokasi dana untuk aset yang lain,” tutur Fikri, Senin (25/2).

Senada, Research Analyst Capital Asset Management Desmon Silitonga menambahkan, kemampuan investor ritel tidak bisa disamakan dengan investor institusi.

Dengan waktu penawaran SBN ritel yang nyaris tanpa jeda, sulit bagi pemerintah untuk mendapat dana dalam jumlah yang jauh lebih besar dari yang diharapkan. “Investor ritel butuh waktu untuk mengumpulkan dana investasinya,” ujar dia, hari ini.

Lebih lanjut, tingkat kupon minimal sebesar 8,15% juga mempengaruhi hasil penjualan ST003. Ini mengingat nilai kupon tersebut serupa dengan kupon minimal SBR005. Belum lagi, ST003 juga memiliki spread dengan suku bunga acuan yang lebih rendah ketimbang ST002.

Tapi, dampak tersebut bagi Fikri sebenarnya tidak terlalu signifikan. Pasalnya, ST003 juga menerapkan sistem floating with floor. Artinya, kupon ST003 bisa bergerak naik mengikuti arah suku bunga acuan. Sebaliknya, ketika suku bunga acuan turun, kupon instrumen ini tidak akan turun sampai melewati ambang batas nilai kupon minimalnya.

Dengan sistem seperti itu, ST003 dianggap masih sangat menjanjikan jika dibandingkan dengan produk investasi lain, seperti deposito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×