Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Poundsterling mengungguli USD dengan dukungan data positif dari penjualan ritel Inggris. Mengutip Bloomberg, Kamis (18/8) pukul 19.13 WIB, pasangan GBP/USD menguat 0,9% ke level 1,3159 dibanding sehari sebelumnya.
Analis PT Central Capital Futures, Wahyu Tri Wibowo menyatakan, USD jatuh setelah rilis rapat The Fed menghilangkan ekspektasi kenaikan suku bunga di bulan September.
Dollar AS turut terpukul oleh poundsterling yang mendapat dukungan data positif dari Inggris. Seperti data penjualan ritel bulan Juli yang naik menjadi 1,4% dari sebelumnya minus 0,9% serta jauh melebihi perkiraan di angka 0,1%.
Dibanding periode sama tahun sebelumnya, penjualan ritel Inggris bulan lalu naik 5,9%. Angka kenaikan tersebut lebih besar dibanding bulan Juni sebesar 4,3%. Penjualan ritel inti yang mengecualikan sektor otomotif juga meningkat 1,5% bulan lalu dibanding penurunan 0,9% pada Juni.
"Dalam jangka menengah, GBP masih lemah karena efek keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Tetapi jangka pendek, poundsterling mampu menekan USD," kata Wahyu.
Pada akhir pekan GBP menanti data pinjaman sektor publik Inggris dengan prediksi minus 2,3 miliar poundsterling dari sebelumnya 7,3 poundsterling.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News