Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Mata uang poundsterling tersungkur di hadapan USD lantaran data ekonomi Inggris mengecewakan.
Mengutip Bloomberg, Selasa (9/8) pukul 19.21 WIB, pasangan GBP/USD terkikis 0,54% ke level 1,2969 dibanding sehari sebelumnya.
Nizar Hilmy, analis PT SoeGee Futures mengungkapkan, sterling tertekan di hadapan USD menyusul data Inggris yang terlihat buruk. Data Manufacturing Production bulan Juni di level minus 0,3% lebih buruk dari proyeksi sebesar 0,0% meski membaik dibanding angka sebelumnya minus 0,6%.
Sedangkan Goods Trade Balance mengalami defisit sebesar £ 12,4 miliar. Angka tersebut lebih lebar dari defisit sebelumnya sebesar £ 11,5 miliar serta prediksi yakni defisit £ 9,6 miliar. "Data ini menegaskan jika kondisi ekonomi Inggris memang buruk," paparnya.
Tekanan poundsterling semakin bertambah setelah salah satu pejabat Bank Sentral Inggris (BOE), Ian McCafferty menyatakan pemangkasan suku bunga lanjutan dan pembelian obligasi kemungkinan diperlukan jika ekonomi terus memburuk. Pekan lalu, BOE sudah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,25%.
Di sisi lain, penguatan USD terus terjaga setelah akhir pekan lalu Amerika Serikat (AS) merilis data Non Farm Payroll (NFP) bulan Juli yang naik sebesar 255.000. Selanjutnya, pergerakan GBP/USD pada Rabu (10/9) masih minim sentimen. Namun, Nizar menduga pernyataan McCafferty akan membuat GBP/USD sulit bangkit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News