Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas industri yang menggeliat dan pemulihan ekonomi berpeluang mendorong kinerja PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Bisnis kawasan industri akan menjadi motor penggerak untuk AKRA di tengah pelemahan harga komoditas energi.
Sepanjang semester I/2023, AKRA harus menanggung penurunan pendapatan 10,2% year on year (yoy) menjadi Rp 19,9 triliun.
Penyebabnya berasal dari pendapatan segmen perdagangan dan distribusi yang turun hingga 12,5% yoy.
Baca Juga: IHSG Rawan Koreksi, Cek Rekomendasi AKRA, ASII, BBRI, EXCL Untuk Hari Ini (10/8)
Ini akibat lebih rendahnya harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) bahan bakar minyak (BBM) serta bahan kimia dasar.
Meski total pendapatan turun, laba bersih AKRA tercatat tumbuh 7,9% yoy menjadi Rp 1 triliun.
Pertumbuhan ini didukung peningkatan margin laba kotor menjadi 9,1%, dari 7,3% berkat segmen kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur.
Segmen kawasan industri ini mencatat pertumbuhan laba kotor yang kuat yakni 217,6% yoy.
Analis MNC Sekuritas, Andrew Sebastian Susilo mengatakan pertumbuhan laba AKRA didorong dari kenaikan penjualan tanah 19,6 hektare ke Hailiang untuk pembangunan pabrik produksi copper foil.
Baca Juga: Laba Bersih Naik Saat Pendapatan Turun, Simak Rekomendasi Saham AKR Corporindo (AKRA)
Andrew menilai, segmen kawasan industri AKRA kini menjadi mesin pertumbuhan untuk laba kotor AKRA.
Hal ini terbukti dari peningkatan kontribusinya terhadap keseluruhan laba kotor AKRA, dari 7,8% di 2019 menjadi 17,8% di 2022.
Sepanjang tahun 2023, AKRA menargetkan dapat menjual lahan industri hingga 75 Ha.
Karena itu, Andrew merekomendasikan beli AKRA dengan target harga Rp 1.500 per saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News