kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.306   -72,00   -0,44%
  • IDX 7.490   -13,57   -0,18%
  • KOMPAS100 1.062   5,79   0,55%
  • LQ45 796   5,98   0,76%
  • ISSI 254   -0,56   -0,22%
  • IDX30 410   -1,10   -0,27%
  • IDXHIDIV20 470   0,28   0,06%
  • IDX80 120   0,90   0,75%
  • IDXV30 124   0,93   0,76%
  • IDXQ30 131   0,00   0,00%

Kinerja Charoen Pokphand (CPIN) Semester I Di Bawah Proyeksi Analis


Kamis, 07 Agustus 2025 / 18:55 WIB
Kinerja Charoen Pokphand (CPIN) Semester I Di Bawah Proyeksi Analis
ILUSTRASI. Persiapan RUPS PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) Tjiu Thomas Effendy usai melaksanakan RUPST, Rabu (23/5). Kontan/Intan Sari. CPIN Sepakat Tebar Dividen Hingga Rp 918 Miliar


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) selama semester I tahun ini masih bergerak naik meski harga livebird melemah. Hingga semester I tahun ini, laba bersih CPIN naik 7% secara tahunan menjadi Rp 1,9 triliun. Hasil ini memenuhi 45% dari estimasi konsensus analis dan 49% dari proyeksi Maybank Sekuritas Indonesia. 

Menurut Jocelyn Santoso, Analis Maybank Sekuritas Indonesia dalam riset 6 Agustus 2025, realisasi laba tersebut cukup rendah jika dibanding dengan rata-rata dalam tiga tahun sebesar 63% dan rata-rata lima tahun yang mencapai 62%. Pertumbuhan laba ini didorong oleh penurunan biaya keuangan sebesar 22% menjadi Rp 287,9 miliar dan penurunan beban pajak penghasilan sebesar 23% secara tahunan menjadi Rp 556,3 miliar. 

"Kami juga mencatat persediaan CPIN yang mencapai Rp 10,2 triliun, merupakan yang tertinggi dalam empat kuartal terakhir," kata Jocelyn. Ini kemungkinan mencerminkan strategi CPIN untuk meningkatkan penggunaan internal broiler (ayam pedaging) untuk produk olahan, membantu menjaga margin laba di tengah harga livebird yang lemah.

Baca Juga: Anomali di Bulan Sura, Jadikan CPIN Jadi Emiten Unggas Pilihan

Laba CPIN pada kuartal II tahun 2025 turun 66% secara tahunan dan turun 76% secara kuartalan menjadi Rp 363 miliar. Di periode sama penjualan bersih turun 13% secara kuartalan dan 10% secara tahunan menjadi Rp 15,4 triliun. Penjualan CPIN juga tertekan karena konsumsi unggas yang rendah dan harga livebird rata-rata yang menurun 15% secara kuartalan dan turun 21% secara tahunan menjadi Rp 16.326 per kg. 

Selain itu, margin laba CPIN pada kuartal II tahun ini menyusut secara menyeluruh, dengan margin bersih berakhir di 1,3%. Margin ini menurun 358 bps secara kuartalan dan turun 216 bps secara tahunan. CPIN membukukan kerugian EBIT di segmen broiler, DOC (day old chick), dan segmen lainnya, dengan hanya segmen ayam olahan yang mempertahankan EBIT positif untuk empat kuartal berturut-turut.

"Kami menurunkan asumsi pertumbuhan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) di tahun ini sebesar 300 bps untuk mencerminkan harga livebird yang lebih lemah dari perkiraan pada kuartal II tahun ini," ujar Jocelyn. Sebagai akibatnya, Jocelyn juga memangkas proyeksi margin EBIT sebesar 54 bps menjadi 7,2%.

Meskipun ada tekanan dalam jangka pendek, Jocelyn tetap optimis secara hati-hati terhadap prospek CPIN untuk tahun 2025-2027, didukung peningkatan PDB per kapita dan ekspektasi peningkatan pelaksanaan program NMP gratis dari pemerintah.

"Kami tetap memproyeksikan pertumbuhan EPS yang kuat sebesar 22%-24% di tahun 2026-2027, meskipun telah mengambil pendekatan yang lebih konservatif dengan menurunkan proyeksi laba bersih sebesar -11% di 2026, -10% di 2026 dan -6% di tahun 2027," papar Jocelyn.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Teknikal ENRG, CMRY, CPIN untuk Perdagangan Jumat (18/7)

Untuk itu, Jocelyn mempertahankan rekomendasi beli dan target harga Rp 6.000 per saham setelah menggulirkan basis valuasi kami ke tahun keuangan 2026, yang menyiratkan target PER sebesar 23,4x (-0,5 standar deviasi dari rata-rata 3 tahunnya). "Kami tetap menyukai CPIN karena posisi industrinya yang kuat (sekitar 31% pangsa pasar), yang kami yakini akan mendapat manfaat dari pergeseran konsumsi masyarakat Indonesia dari protein nabati murah ke protein hewani," ujar dia. 

Jocelyn juga memperkirakan akan ada peningkatan dari program NMP (nutrisi makanan protein) gratis dari pemerintah pada paruh kedua 2025, yang seharusnya mendukung harga livebird (ayam hidup) yang saat ini lemah.

Harga saham CPIN turun 1,95% di Rp 4.530 per saham pada Kamis (7/8). 

Selanjutnya: Bank of England Pangkas Suku Bunga Jadi 4%, Peringatkan Inflasi Akibat Harga Makanan

Menarik Dibaca: 6 Rekomendasi Warna Lipstik yang Membuat Wajah Cerah Menurut MUA Internasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×