Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah berhasil menguat usai terkoreksi selama lima hari berturut-turut.
Kamis (8/7/2025) pukul 18.16 WIB, harga minyak mentah Brent untuk kontrak pengiriman Oktober 2025 naik 21 sen atau 0,3% ke US$ 67,1 per barel.
Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman September 2025 menguat 0,62% menjadi US$ 64,75 per barel.
Analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha mengatakan, hingga akhir tahun masih ada potensi sentimen bearish terhadap harga minyak mentah. Ini termasuk intervensi OPEC+.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Naik, Ada Potensi Tembus US$ 60 per barel di Akhir Kuartal III
“Ada ekspektasi bahwa OPEC+ akan tetap intervensi jika harga melemah di bawah US$ 75 per barel,” tuturnya kepada Kontan, Selasa (5/8/2025).
Lebih lanjut, laporan cadangan mingguan Badan Energi Internasional (EIA) yang lebih tinggi dari ekspektasi juga kerap menekan harga.
"Pasar juga tetap sensitif terhadap data ekonomi global dan komentar dari bank sentral utama,” imbuh Andy.
Ke depan, ia memprediksi katalis perlambatan ekonomi global, peningkatan produksi AS, serta penguatan dolar AS dapat kembali menekan harga minyak.
“Namun, jika OPEC+ masih mempertahankan pemangkasan produksi secara bertahap, untuk menjaga keseimbangan pasar, bisa menjadi katalis positif,” tuturnya.
Andy mencermati, musim dingin ekstrem dan gangguan geopolitik juga bisa meningkatkan harga minyak dunia.
Hingga akhir tahun, ia menaksir harga minyak WTI bisa berada di batas bawah US$ 78 per barel.
Selanjutnya: 6 Rekomendasi Warna Lipstik yang Membuat Wajah Cerah Menurut MUA Internasional
Menarik Dibaca: 6 Rekomendasi Warna Lipstik yang Membuat Wajah Cerah Menurut MUA Internasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News