kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Penjualan Naik per Kuartal III 2025, Laba Bersih Indofood CBP (ICBP) Turun 12,77%


Minggu, 02 November 2025 / 18:01 WIB
Penjualan Naik per Kuartal III 2025, Laba Bersih Indofood CBP (ICBP) Turun 12,77%
ILUSTRASI. Produk mi instan Indomie produksi PT Indofood ICBP Sukses Makmur (ICBP) dipajang pada etalase pasar swalayan di Pondok Gede, Kota, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (07/3/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per Kamis (07/03/2024) ditutup menguat 44.162 poin atau 0,60% ke level 7,373,9. Laju positif IHSG tidak diikuti laju saham konsumer ICBP yang anjlok 450 poin atau 4,04% ke level 10.700 per saham. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/07/03/2024


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencatatkan kinerja yang solid dari sisi penjualan sepanjang sembilan bulan pertama 2025. Namun, dalam periode yang sama kinerja laba bersih emiten konsumer grup Salim tersebut justru terkoreksi.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis, penjualan bersih ICBP mencapai Rp 56,26 triliun hingga September 2025, naik 1,4% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 55,47 triliun. 

Kenaikan penjualan ini menunjukkan permintaan yang masih stabil di segmen makanan kemasan dan minuman. Secara rinci, penjualan dari segmen mi instan tercatat Rp 42,02 triliun, dairy Rp 7,29 triliun, makanan ringan Rp 3,52 triliun, penyedap makanan Rp 3,48 triliun, nutrisi dan makanan khusus Rp 953 miliar dan segmen minuman Rp 1,09 triliun.

Meski penjualan bersih meningkat, laba bruto justru turun 3,54% menjadi Rp 19,90 triliun dari Rp 20,64 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan beban pokok penjualan yang mencapai Rp 36,36 triliun, naik dari Rp 34,84 triliun pada September 2024.

Baca Juga: Laba Indofood (INDF) Turun 10% di Tengah Kenaikan Penjualan per Kuartal III-2025

Dari sisi efisiensi, perusahaan mencatat perbaikan dalam beban operasional. Beban penjualan dan distribusi turun menjadi Rp 5,88 triliun dari sebelumnya Rp 6,04 triliun, sementara beban umum dan administrasi juga menurun menjadi Rp 2,08 triliun dari Rp 2,20 triliun. Selain itu, pendapatan operasi lain melonjak menjadi Rp 1,08 triliun, naik signifikan dari Rp 404,02 miliar tahun lalu, yang ikut mendukung peningkatan laba usaha.

Dengan begitu, laba usaha ICBP naik 6,2% menjadi Rp 12,74 triliun, dibandingkan Rp 11,99 triliun pada periode yang sama 2024. 

Namun, beban keuangan yang meningkat tajam menekan hasil di level bawah. Tercatat, beban keuangan membengkak menjadi Rp 3,01 triliun, naik hampir dua kali lipat dari Rp 1,54 triliun tahun sebelumnya. 

Melonjaknya beban keuangan tersebut disebabkan oleh selisih nilai tukar mata uang asing dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 1,43 triliun per akhir September 2025.

Alhasil, laba sebelum pajak penghasilan turun menjadi Rp 10,53 triliun dari Rp 11,96 triliun, sedangkan laba periode berjalan menyusut 12,6% menjadi Rp 8,19 triliun dibandingkan Rp 9,37 triliun pada sembilan bulan pertama 2024.

Dari jumlah tersebut, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih mencapai Rp 7,10 triliun per kuartal III-2025, turun 12,77% dari periode yang sama tahun sebelumnya  Rp 8,15 triliun. Sementara itu, laba per saham dasar turun menjadi Rp 610 dari sebelumnya Rp 699 per saham.

Baca Juga: Bisnis Indofood CBP (ICBP) Ditopang Konsumsi, Simak Rekomendasi Sahamnya

Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP Anthoni Salim menerangkan situasi bisnis sepanjang periode sembilan bulan pertama tahun 2025 masih diwarnai berbagai tantangan dan dinamika pasar yang terus berubah.

Di tengah situasi tersebut, ICBP mencoba beradaptasi dengan cepat, berfokus pada kebutuhan konsumen dan mengedepankan kehati-hatian.

"Kami terus memperkuat keunggulan operasional, mengoptimalkan portofolio, mendorong inovasi agar tetap relevan dengan selera konsumen yang terus berkembang, dan mempertahankan daya saing, serta menjaga posisi keuangan yang sehat untuk pertumbuhan berkelanjutan ke depannya," kata Anthoni Salim di keterangan resminya, Jumat (31/10/2025).

Dari sisi neraca, ICBP melaporkan total aset per akhir September 2025 sebesar Rp 132,41 triliun, melonjak dari periode akhir Desember 2024 sebesar Rp 126,04 triliun.

Total liabilitas perusahaan tercatat naik menjadi Rp 61 triliun per September 2025, naik dari sebelumnya Rp 58,99 triliun di akhir Desember 2024. Sementara, total ekuitas perusahaan juga melonjak dari Rp 67 triliun di akhir tahun 2024 menjadi Rp 132,41 triliun per akhir September 2025.

Adapun total saldo kas dan setara kas pada akhir periode tercatat Rp 25,88 triliun per September 2025, melonjak dari Rp 19,28 triliun di posisi yang sama tahun sebelumnya.

Selanjutnya: Pasar Rumah Premium Stabil, Developer Kelas Atas Tetap Ekspansif

Menarik Dibaca: 7.500 Pelari Ramaikan PLN Electric Run 2025, Kurangi Emisi dari Setiap Langkah Lari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×