CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.285   41,06   0,57%
  • KOMPAS100 1.122   4,85   0,43%
  • LQ45 885   -1,53   -0,17%
  • ISSI 222   2,02   0,92%
  • IDX30 456   -1,31   -0,29%
  • IDXHIDIV20 551   -3,13   -0,57%
  • IDX80 128   0,20   0,16%
  • IDXV30 138   -1,22   -0,88%
  • IDXQ30 153   -0,64   -0,42%

Penjualan ekspor KAEF tumbuh hampir 40%


Jumat, 14 Februari 2014 / 15:45 WIB
Penjualan ekspor KAEF tumbuh hampir 40%
IHSG Tertekan, Asing Banyak Melepas Saham-saham Ini di Awal Pekan


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pundi-pundi pendapatan PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) dari pasar regional semakin besar saja. Meski belum berkontribusi signifikan terhadap pendapatan konsolidasi perusahaan, namun penjualan ekspor KAEF mencatat pertumbuhan positif.

"Kontribusi penjualan ekspor ke pendapatan memang tidak lebih dari 10%. Tapi, pertumbuhan dari lini ini terus berlipat," tutur Rusdi Rosman, Direktur Utama KAEF kepada KONTAN, (14/2).

Tercatat hingga akhir 2013 lalu KAEF membukukan penjualan ekspor Rp 202,96 miliar, atau sekitar 4% dari pendapatan KAEF 2013 yang diperkirakan Rp 4,64 triliun. Angka penjualan ekspor itu sendiri naik hampir 40% jika dibandingkan periode sebelumnya, Rp 145,19 miliar.

Potensi pendapatan dari penjualan ekspor kedepannya juga bisa semakin besar. Pasalnya, selain sudah memiliki pangsa pasar regional di Malaysia dan Thailand, KAEF juga terus melobi otoritas Vietnam untuk memperoleh izin pendirian apotek bersama partner lokal negara tersebut.

Ini merupakan langkah strategis KAEF untuk mengembangkan pangsa pasar ekspor. Apalagi, anggaran untuk membuka satu apotek di Vietnam tergolong tak mahal, hanya Rp 1,5 miliar per apotek.

Pendapatan awal dari satu apotek modern itu ditaksir mencapai Rp 10 miliar per tahun. Belum lagi pendapatan dari distribusi ekspor.

Nantinya, KAEF berharap bisa mendapat porsi mayoritas dengan perusahaan lokal di Vietnam. Kalau berhasil, KAEF bisa membuka 5 hingga 10 apotek di negara itu.

Sayangnya, rencana ekspansi tersebut masih belum menemukan titik temu. Rusdi pernah bilang, regulasi pemerintah Vietnam untuk menggolkan investor asing masuk terbilang sulit, apalagi untuk izin pendirian apotek.

Tapi, jika plan A itu gagal, KAEF sudah menyiapkan plan B -nya, dengan memperbesar kuantitas distribusi. KAEF berharap bisa tetap memperbesar penjualan produknya di negara tersebut. Selama ini, KAEF sudah mengekspor beberapa produknya ke Vietnam dalam skala kecil.

Bukan tanpa alasan juga jika KAEF sangat gencar membidik Vietnam sebagai pasar baru. "Produk kami sudah sangat dikenal oleh masyarakat Vietnam," pungkas Rusdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×