kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.258   105,78   1,30%
  • KOMPAS100 1.147   17,39   1,54%
  • LQ45 823   17,14   2,13%
  • ISSI 292   3,96   1,37%
  • IDX30 432   9,50   2,25%
  • IDXHIDIV20 491   9,72   2,02%
  • IDX80 128   2,49   1,99%
  • IDXV30 137   2,66   1,98%
  • IDXQ30 137   2,92   2,17%

Penerbitan MTN KAEF tunggu izin pendirian pabrik


Jumat, 14 Februari 2014 / 14:37 WIB
Penerbitan MTN KAEF tunggu izin pendirian pabrik
ILUSTRASI. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam Konferensi Pers Perkembangan Investasi 2022 di Jakarta, Senin (26/9).


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) tengah menyiapkan belanja modal senilai Rp 660 miliar untuk merealisasikan agenda besarnya di tahun. Emiten farmasi pelat merah ini berencana menerbitkan beberapa opsi penerbitan emisi untuk membiayai aksi korporasinya. Salah satunya yakni dengan menerbitkan medium term notes (MTN).

Namun, penerbitan emisi yang direncanakan senilai Rp 500 miliar itu sepertinya belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat. "Soalnya, harus menunggu izin pendirian pabrik dulu, baru MTN -nya kami terbitkan," imbuh Rusdi Rosman, Direktur Utama KAEF kepada KONTAN, (14/2).

Memang, agenda besar KAEF tahun ini adalah pembangunan sebuah pabrik di Banjaran, Bandung dan perolehan dari penerbitan MTN itu akan difokuskan untuk pembangunan pabrik. Rusdi bilang, nilai investasi untuk pembangunan pabrik ini mencapai Rp 700 miliar dan akan dikerjakan secara bertahap, dalam kurun waktu dua tahun.

Meski belum bisa menggambarkan kapan izin pendirian pabrik itu diterima KAEF, namun Rusdi memastikan jika MTN merupakan prioritas utama KAEF untuk mencari sumber pendanaan ekspansi. Karena prioritas, maka MTN akan segera diterbitkan setelah izin tersebut diperoleh.

"Kalau MTN, kan, lebih gampang, enggak perlu pakai konsultan keuangan. Izinnya turun, dua atau sebulan kemudian MTN bisa diterbitkan," pungkas Rusdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×