Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali pekan ini harga komoditas logam industri kompak melemah. Kondisi ekonomi China yang mulai membaik rupanya tak mampu menghalau tren penguatan dollar Amerika Serikat (AS). Komoditas industri pun akhirnya terdesak penguatan greenback.
Mengutip Bloomberg, Senin (23/10) pukul 13.00 WIB harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) melemah 0,22% ke level US$ 6.952 per metrik ton. Kemudian aluminium kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) melemah 0,79% ke level US$ 2.136 per metrik ton.
Terakhir harga timah kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) terkoreksi paling dalam 1,39% ke level US$ 19.575 per metrik ton. "Ini terjadi karena penguatan dollar," ujar Andri Hardianto, Analis PT Asia Tradepoint Futures kepada KONTAN, Senin (23/10).
Seperti dilansir dari Bloomberg, pukul 13.07 WIB indeks dollar AS kini tercatat menguat 0,06% ke level 93,75. Padahal pekan lalu indeks masih ditutup pada level 93,7.
Menurut Andri penguatan greenback ini terjadi karena senat AS akhirnya menyetujui rancangan anggaran yang diajukan sebesar US$ 4 triliun. Hal ini semakin menguatkan ekspektasi rencana reformasi pajak yang akan diusulkan Presiden Donald Trump bisa mendapat persetujuan serupa. "Menurut saya ini hanya sesaat. Pertengahan pekan ini akan rebound," imbuhnya.
Ia beralasan harga komoditas lebih dipengaruhi oleh sentimen fundamentalnya yakni kondisi ekonomi China. Pekan lalu inflasi China bulan September yang dicapai pada level 1,6% dan indeks harga produksi yang meningkat menjadi 6,9%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News