kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45937,00   8,64   0.93%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penghuni LQ45 mulai rilis laporan keuangan, simak rekomendasi analis


Jumat, 28 Februari 2020 / 20:45 WIB
Penghuni LQ45 mulai rilis laporan keuangan, simak rekomendasi analis
ILUSTRASI. Pengunjung melintas dekat papan elektronik perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (27/4). Indeks LQ45 sudah turun 13,3% sejak awal tahun.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Pertumbuhan ekonomi bakal kembali menghadapi tantangan berat di tahun ini terdampak penyebaran virus corona. Data penurunan kinerja ekonomi ini bakal terlihat pada laporan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020. Alfred juga tak yakin kasus corona ini bakal segera berhenti pada awal Maret ini.

"Kalau masih berlanjut artinya akumulasi gangguan terhadap aktivitas ekonomi secara global akan semakin masif," kata Alfred.

Hal ini juga bisa memberikan dampak lanjutan pada tekanan kinerja emiten LQ45. Meski begitu, Alfred menyarankan untuk investor mulai bisa mengakumulasi namun jangan terlalu agresif. Dia tidak menyarankan investor untuk melakukan cut loss kecuali harga saham turun karena faktor fundamental.

Baca Juga: Hantu virus corona, bursa global menuju minggu terburuk sejak krisis keuangan 2008

Sementara itu Analis MNC Sekuritas Victoria Venny mengatakan, emiten yang termasuk di LQ45 rata-rata memiliki prospek yang menarik didukung oleh market cap yang besar dan saham yang likuid.

"Adapun dengan penurunan indeks yang cukup signifikan beberapa hari terakhir ini menjadi opportunity untuk investor mencermati kembali saham-saham LQ45 yang memberikan dividend yield yang cukup tinggi," jelas Venny.

Dia menyarankan sektor konsumer, telekomunikasi, dan perbankan. Beberapa saham diantaranya BBRI, HMSP, TLKM, dan ITMG.

Baca Juga: Market Cap Emiten LQ45 Turun Makin Dalam, Ini Rekomendasinya

Asal tahu saja, 11 emiten penghuni indeks LQ45 juga telah melaporkan kinerja keuangan. Dari 11 emiten tersebut, 8 emiten menunjukkan kenaikan pendapatan. Sedangkan tiga emiten mengalami penurunan pendapatan yaitu PT Astra International Tbk (ASII) turun 0,86% menjadi Rp 237,17 triliun, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 14,55% menjadi US$ 1,71 miliar dan PT United Tractors Tbk (UNTR) menjadi Rp 84,43 triliun.

Dari ketiga emiten yang mengalami penurunan pendapatan tersebut, hanya ITMG yang juga mengalami tekanan laba bersih. Laba perusahaan tambang tersebut turun 50,59% menjadi US$ 129,43 juta.

Sementara itu, terdapat tiga emiten lain yang mengalami penurunan laba bersih. Tiga emiten tersebut PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) turun 92,55% menjadi Rp 209,26 miliar, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 5,14% menjadi US$ 57,4 juta dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 18,61% menjadi Rp 7,39 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×