Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menjelaskan bahwa keputusan untuk melaksanakan IPO sepenuhnya merupakan kebijakan strategis dari masing-masing calon emiten.
"Sampai saat ini, perusahaan yang ada dalam pipeline tidak ada yang membatalkan rencana IPO. Namun, keputusan untuk IPO tetap menjadi kebijakan strategis masing-masing calon emiten," ujarnya.
Jeffrey juga menyampaikan bahwa BEI masih optimistis mencapai target 1.000 emiten. Hingga 11 April 2025, sudah terdapat 954 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI.
Baca Juga: Investor Pasar Modal Indonesia Tembus 14 Juta SID Per Oktober 2024
Sementara itu, Direktur Utama Phintraco Sekuritas, Ferawati, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan beberapa perusahaan dalam pipeline untuk IPO. Namun, diperkirakan perusahaan-perusahaan tersebut belum akan melantai dalam waktu dekat karena masih dalam tahap persiapan.
Menurut Ferawati, dalam kondisi pasar yang memiliki volatilitas tinggi, perusahaan cenderung lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan ekspansi maupun aksi korporasi.
"Keputusan kembali kepada calon emiten, mereka akan bermain di liga mana. Jika di akselerasi, mereka mungkin akan lebih berhati-hati dalam kondisi saat ini. Namun, jika berada di liga utama, mereka akan lebih percaya diri," ujarnya kepada Kontan, Jumat (11/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News