Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 2,65% sepanjang 2024, tetapi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berhasil mencapai target penghimpunan dana di pasar modal sepanjang 2024.
Adapun IHSG menutup perdagangan Senin (30/12) dengan menguat 0,62% dibandingkan penutupan kemarin ke posisi 7.079,90. Sepanjang hari, nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 12,39 triliun.
Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK menyebut dalam setahun terakhir, pasar modal Indonesia menunjukkan resiliensinya di tengah tantangan global dan domestik yang bergerak dinamis.
Pasalnya, perlambatan pertumbuhan di beberapa negara utama dan ketidakpastian geopolitik yang belum mereda menjadi tantangan utama bagi perekonomian global saat ini.
Baca Juga: IHSG Menutup 2024 di Zona Hijau, Ini Capaian BEI Selama Setahun
"Kita telah melewati momentum krusial tahun politik dengan tuntasnya pemilihan umum dan pilkada serentak yang membawa dinamika bagi stabilitas ekonomi dan pasar modal Indonesia," jelasnya, Senin (30/12).
Dari aktivitas penghimpunan dana di pasar modal, hingga 27 Desember 2024 telah tercatat 187 penawaran umum. Ini termasuk dari 35 emiten baru dengan total nilai penghimpunan dana mencapai Rp 251,04 triliun.
"Angka tersebut telah melampaui target penghimpunan dana sebesar Rp 200 triliun, menjadi bukti nyata kepercayaan yang terus menguat terhadap pasar modal Indonesia," kata Inarno.
Kinerja Reksadana per 24 Desember 2024 dari sisi Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp 840,07 triliun atau meningkat sebesar 1,37% secara tahunan atau year to date (ytd).
Per 24 Desember 2024, jumlah Single Investor Identification (SID) telah bertambah 2,6 juta investor baru menjadi 14,81 juta SID. Ini melampaui target penambahan 2 juta SID sepanjang 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News