Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dalam tren kenaikan. Proyeksi CPO tahun ini sedang bagus karena mendapatkan angin segar dari sejumlah pejabat dunia yang menentang diskriminasi pada CPO dan pelarangan impor biodiesel.
Mengutip Bloomberg, Senin (5/2) pukul 14.27 WIB, harga CPO kontrak pengiriman April 2018 di Malaysia Derivative Exchange naik 0,49% ke level RM 2.479 per metrik ton.
Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal menyatakan, iklim perdagangan CPO tengah bullish, lantaran mendapatkan dorongan dari sejumlah pejabat dunia. Asal tahu saja, Uni Eropa baru-baru ini mengeluarkan resolusi untuk aksi penghapusan biofuel berbasis kelapa sawit pada 2021.
Namun, Duta Besar Swedia untuk Malaysia Dag Juhlin-Dannfelt menyatakan Swedia dan banyak anggota negara Uni Eropa menolak tindakan diskriminasi terhadap produk minyak kelapa sawit dan turunannya. Pernyataan ini disampaikan oleh Juhlin-Dannfelt pada agenda The 2nd Sweden-South-East Asia Business Summit 2018 (SSEABS) di Kuala Lumpur pada Jumat (2/2) lalu. Selain itu, Menteri Angkatan Bersenjata Prancis (France Armed Forces Minister) Florence Parly juga menolak aksi diskriminasi tersebut dan menekankan pentingnya ekspor CPO untuk perekonomian Malaysia.
Tak hanya dari Swedia dan Prancis, duta besar China untuk Malaysia, Bai Tian juga menyatakan bahwa negaranya tidak akan memberikan penutupan keran impor kelapa sawit Malaysia dan produk turunannya. Bai menyampaikan konsumsi pasar biodiesel B5 China telah mencapai 8,25 juta ton pada tahun 2016. Sedangkan angka produksi biodiesel mereka pada 2015 baru mencapai 300.000 ton. Artinya, China harus mengimpor 8 juta ton biodiesel.
Tiga pernyataan dari tokoh global tersebut menjadi sentimen positif untuk menggerakkan harga CPO, apalagi ringgit Malaysia juga tengah melemah. "Ringgit yang melemah akan membuat produk minyak sawit menjadi lebih murah dan membuat pasar mengincar kontrak CPO," jelas Faisyal kepada Kontan.co.id, Senin (5/2).
Atas kondisi tersebut, Faisyal melihat harga CPO akan terus bergerak bullish. Perdagangan Selasa (6/2), harga CPO diperkriakan menguat di rentang RM 2.430-RM 2.530 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News