Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menguatnya Indeks Saham Gabungan (IHSG) sepanjang 2019 hingga 5,52%, akhirnya sukses mendongkrak saham saham Lippo Group yang tahun lalu cenderung berada di zona merah.
Sebut saja saham PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) yang sepanjang 2019 sukses menguat hingga 92,54% di harga Rp 2.840, disusul saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) yang menguat 71,05% di harga Rp 260, PT Multipolar Tbk (MLPL) naik 97,30% ke Rp 146, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) yang menguat 19,64% ke harga Rp 6.700, begitu juga dengan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang sudah menguat 21,26% di harga Rp 308 sepanjang 2019.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengungkapkan, bahwa kenaikan saham saham Lippo Group, ditopang perbaikan sektor dan menguatnya IHSG sepanjang 2019. Di sisi lain, investor terus mencari saham saham yang masih memiliki valuasi murah di tengah tren penguatan indeks saat ini.
"Kalau kita lihat saham saham yang lagging tahun lalu, sudah menguat. Ini karena agresifitas Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan sudah melambat," kata Edwin kepada Kontan.co.id, Jumat (8/2).
Selain itu, beberapa sentimen lainnya turut mendukung penguatan IHSG. Di antaranya, sinyal The Fed yang melunak, penguatan nilai tukar rupiah, serta konsumsi masyarakan yang masih cukup kuat di lihat dari pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2018.
Dengan kondisi tersebut, Edwin menilai saat ini waktu bagi investor memburu saham saham lagging atau tertinggal di tahun lalu, mulai dari saham sektor konstruksi, infrastruktur dan juga sektor properti.
"Nah, saham saham properti kan sudah pada naik seperti SMRA, CTRA, BSDE dan lainnya, sehingga investor sekarang mulai memberi saham Lippo Group yang sudah terdiskon cukup dalam," ungkapnya.
Sedangkan, menguatnya saham sektor retail milik Lippo Group seperti LPPF, turut mengalami rebound mengikuti perkembangan sektor bisnisnya. Sebagaimana diketahui, tahun pemilu digadang gadang pula sebagai tahunnya sektor retail.
"Tahun ini tahunnya konsumsi dan sektor retail, sehingga saham yang sudah terdiskon dalam, sekarang mulai rebound. Tapi saya rasa penguatannya agak terbatas," ujarnya.
Meskipun peluang dari sisi sektor saham menguat, namun secara good corporate governance (GCG) investor masih perlu memperhatikan perkembangannya. Perkembangan fundamental perlu menjadi perhatian utama investor, sehingga harus dicermati secar seksama.
"Saat saham properti lain mengalami kenaikan mereka (saham Lippo Group) pasti akan terimbas dan bergerak seiring dengan sektor lainnya," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News