kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Pengangguran Eropa diramal rekor, euro masih loyo


Senin, 01 April 2013 / 08:38 WIB
Pengangguran Eropa diramal rekor, euro masih loyo
ILUSTRASI. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Mata uang 17 negara menunjukkan pergerakan melemah pada transaksi pagi ini (1/4). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.01 waktu Tokyo, euro melemah 0,1% menjadi US$ 1,2806 setelah keok 1,8% pada bulan lalu.

Sementara, jika berhadapan dengan yen, posisi euro tak banyak mencatatkan perubahan di level 120,77 yen. Sedangkan nilai tukar yen berada di level 94,33 per dollar atau 0,1% lebih lemah dari posisi penutupan pada 29 Maret lalu.

Pelemahan euro terjadi seiring kondisi ekonomi Eropa yang masih terus dilanda prahara. Kondisi itu memangkas tingkat permintaan euro.

Selain itu, pelaku pasar juga menunggu data tingkat pengangguran di Benua Biru. Analis memprediksi, angka pengangguran Eropa pada Februari akan melonjak ke rekor tertingginya.

"Saya tidak melihat katalis apapun untuk membeli euro," jelas Teppei Ino, analis Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. Dia memprediksi, euro akan melemah hingga ke posisi US$ 1,268. Ini merupakan level terlemah sejak 13 November lalu.

Sekadar informasi, mata uang Jepang mencatat pelemahan sebesar 1,8% di sepanjang Maret. Dengan demikian, pelemahan yen sudah berlangsung selama enam bulan berturut-turut yang merupakan periode pelemahan terlama sejak 2001. Haro ini, pasar finansial di Australia dan Eropa masih ditutup karena libur nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×