kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.589.000   13.000   0,50%
  • USD/IDR 16.770   -8,00   -0,05%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Penerbitan Obligasi Diprediksi Ramai pada Awal 2026, Cermati Pemicunya


Jumat, 26 Desember 2025 / 19:44 WIB
Penerbitan Obligasi Diprediksi Ramai pada Awal 2026, Cermati Pemicunya
ILUSTRASI. IHSG Melemah-Suasana di BRI Danareksa Sekuritas, Jakarta (KONTAN/Cheppy A. Muchlis). Tren penerbitan obligasi korporasi diprediksi ramai pada 2026, dipicu penurunan suku bunga. Cermati emiten seperti TPIA, ENRG, BWPT, dan TOBA.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

Raden menilai, tren penerbitan obligasi akan terus ramai sepanjang 2026 nanti, terutama jika suku bunga acuan berlanjut mengalami penurunan.

Obligasi diyakini masih menjadi salah satu sumber pendanaan ideal bagi emiten lantaran struktur pendanaannya lebih fleksibel, tidak menimbulkan dilusi saham, serta tenor yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan emiten.

Terlepas dari itu, emiten penerbit obligasi tetap perlu mempertimbangkan kondisi arus kas, kemampuan pembayaran bunga, serta kejelasan penggunaan dana agar tidak membebani kesehatan keuangan secara jangka panjang.

Baca Juga: Penerbitan Obligasi Korporasi Ramai di Semester Kedua, Imbal Hasil Masih Menarik

Secara umum, Raden menganggap saham-saham emiten yang menerbitkan obligasi dalam waktu dekat cukup menarik bagi investor.

Pihak investor pun dapat memilih investasi baik pada saham emiten penerbit obligasi maupun berinvestasi ke obligasinya secara langsung dengan mempertimbangkan kondisi fundamental, peringkat kredit, dan tujuan penggunaan dana.

"Kalau poin-poin tersebut sudah jelas semua, berikutnya investor bisa menimbang nilai kupon dan tenornya," tandas dia.

Sementara itu, Nafan menyarankan investor untuk akumulasi beli saham ENRG dengan target harga di level Rp 1.960 per saham.

Selanjutnya: Emas, Perak, Platinum Pecah Rekor, Efek Keteganngan Geopolitik

Menarik Dibaca: Kiat Mudah Menjaga Kesehatan Untuk Seorang Ibu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×