kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendorong Bukit Asam (PTBA) Raih Laba Bersih Tertinggi Sepanjang Masa


Senin, 07 Maret 2022 / 11:43 WIB
Pendorong Bukit Asam (PTBA) Raih Laba Bersih Tertinggi Sepanjang Masa
ILUSTRASI. Pendorong Bukit Asam (PTBA) Raih Laba Bersih Tertinggi Sepanjang Masa


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil mencetak kinerja mentereng sepanjang tahun lalu. Emiten tambang batubara ini membukukan kenaikan laba bersih dan pendapatan.

PTBA membukukan laba bersih senilai Rp 7,90 triliun per akhir Desember 2021. Realisasi ini melesat 231,47% dari laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 2,38 triliun.

Direktur Utama Bukit Asam, Arsal Ismail mengatakan, torehan laba bersih ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah PTBA berdiri.

Baca Juga: Kinerja PTBA Istimewa, Laba Bersih 2021 Terbang 231,37 Persen Menjadi Rp 7,91 Triliun

Bersamaan, PTBA mengantongi pendapatan senilai Rp 29,26 triliun. Jumlah ini naik 68,9% dari pendapatan bersih pada 2020 sebesar Rp 17,32 triliun.

Arsal menyebut, momentum kenaikan harga batubara turut mendorong kinerja PTBA. Pada 2021, harga komoditas energi ini menujukkan penguatan dengan harga rata-rata Indeks Newcastle tercatat sebesar US$ 137,8 per ton dan rata-rata harga di Indonesia Coal Index sebesar US$ 95,05 per ton.

Seiring dengan kenaikan harga jual, volume penjualan dan produksi PTBA juga mengalami kenaikan. Volume penjualan batubara naik 9% menjadi 28,37 juta ton, dengan komposisi 57% dijual ke pasar domestik dan 43% dijual ke pasar ekspor.

Baca Juga: Bukit Asam dan Jasa Marga Mulai Bangun PLTS di Jalan Tol Bali Mandara

“Kenaikan penjualan tidak terlepas dari strategi Bukit Asam dalam mengoptimalkan peluang pasar ekspor ke sejumlah negara seperti China, Taiwan, India, Filipina, Jepang,” terang Arsal dalam paparan publik yang digelar pada Senin (7/3).

Bersamaan, volume produksi juga naik 21% menjadi 30,04 juta dan volume pengangkutan naik 7% menjadi 25,42 juta ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×