Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari
Seiring dengan PSBB yang lebih longgar, William memproyeksikan di kuartal IV-2020 WIKA mampu untuk catatkan pertumbuhan kinerja dari proyek yang selama ini tertunda akan lanjut digarap.
Namun, William memproyeksikan pertumbuhan kinerja WIKA , anggota indeks Kompas100 ini, belum akan tumbuh signifikan hingga 2021. Dia pun memproyeksikan kinerja WIKA baru mulai meningkat di semester II-2021. Ini terjadi karena ketidakpastian berakhirnya pandemi.
Kompak, Rudy Setiawan, Research Analyst MNC Sekuritas, memproyeksikan belum akan ada kenaikan kinerja yang signifikan di kuartal IV-2020. Faktor yang memberatkan kinerja WIKA adalah penurunan burn rate akibat penundaan beberapa proyek yang dikerjakan WIKA.
Rudy memproyeksikan sektor konstruksi baru akan tersokong dan kinerja WIKA turut diuntungkan, bila pemerintah bisa merealisasikan untuk menerapkan Sovereign Wealth Fund (SWF).
Baca Juga: Wijaya Karya menyelesaikan pembangunan jembatan penghubung dermaga di Terminal Kijing
Dengan begitu sektor konstruksi bisa terbantu dari sisi pendanaan dan investasi. Rudy memproyeksikan neraca perusahaan konstruksi akan membaik terkhusus emiten yang memiliki leverage tinggi jika kebijakan tersebut berhasil diterapkan.
Potensi kinerja WIKA dapat kembali membaik jika pendanaan infrastruktur oleh pemerintah meningkat lebih dari 40% secara tahunan di tahun depan. Tentunya dengan begitu tender proyek baru akan semakin banyak dan bisa mendongkrak pertumbuhan kontrak baru WIKA di tahun depan.