Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kabel PT Voksel Electric Tbk membukukan penurunan pendapatan sepanjang tahun 2019. Pendapatan perusahaan dengan kode emiten VOKS itu turun tipis menjadi Rp 2,67 triliun dari Rp 2,68 triliun di tahun 2018.
Pendapatan yang terkoreksi disebabkan adanya penurunan penjualan ekspor hingga 55,04% year on year (YoY). Asal tahu saja di tahun 2018 penjualan ekspor VOKS bisa mencapai Rp 61,01 miliar, sementara itu di tahun 2019 penjualan ekspornya turun Rp 27,43 miliar. Di sisi lain, penjualan lokal VOKS justru mengalami peningkatan tipis menjadi Rp 2,64 triliun dari sebelumnya Rp 2,62 triliun.
Baca Juga: Lakukan efisiensi, laba Adhi Karya (ADHI) di 2019 naik 3,05% meski pendapatan turun
PT Perusahaan listrik Negara (Persero) menyerap sebagian besar penjualan VOKS hingga 37,11% atau setara Rp 990,46 miliar. Jumlah tersebut turun 8,6% YoY dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,08 triliun. Sementara penjualan terhadap pihak berelasi mayoritas diserap oleh KSO PT Centra Multi Elektrindo - PT Voksel Electric Tbk hingga Rp 324 juta. Jumlah ini turun drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang bisa mencapai Rp 3,55 miliar.
Jika dilihat dari segmennya, kabel listrik masih menjadi penjualan penopang VOKS di tahun 2019, berkontribusi hingga Rp 1,53 miliar naik 4,79% YoY. Akan tetapi, kenaikan paling signifikan, hingga 14,65% YoY, justru dicatatkan dari segmen perdagangan menjadi Rp 287,12 juta. Sementara untuk segmen lainnya justru mengalami penurunan. Pemberat pendapatan tahun 2019 adalah segmen kabel fiber yang terkoreksi 13,03% YoY menjadi Rp 378,69 juta.
Walau penjualan VOKS tidak mencatatkan kenaikan signifikan, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk justru terkerek hingga 97,41% menjadi Rp 208,25 miliar dari sebelumnya Rp 105,49 miliar.
Penurunan pada beban pokok penjualan menjadi salah satu penopangnya. Asal tahu saja, beban pokok penjualan VOKS mampu ditekan hingga 6,25% YoY menjadi Rp 2,1 triliun dari sebelumnya Rp 2,24 triliun.
Baca Juga: Pendapatan Sarana Menara Nusantara (TOWR) naik 10% pada 2019
Di sisi lain, VOKS tahun ini mengantongi laba selisih kurs hingga Rp 10,24 miliar dari tahun sebelumnya merugi Rp 23,29 miliar. Kenaikan laba juga didorong oleh pendapatan lain-lain bersih yang sebesar Rp 945,15 juta dari sebelumnya terbebani Rp 588,15 juta. Penghasilan bunga pun terkerek signifikan 91,72% YoY menjadi Rp 3,24 miliar.
Adapun di sepanjang tahun 2019 VOKS membukukan aset total hingga Rp 3,03 triliun, bertumbuh 21,69% dari tahun sebelumnya Rp 2,49 triliun. Rinciannya, aset lancar tumbuh 19,37% YoY menjadi Rp 2,28 triliun dan aset tidak lancar naik 29,93% YoY menjadi Rp 747,04 miliar.
Sementara itu, liabilitas VOKS ikut terkerek menjadi Rp 1,92 triliun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,56 triliun. Kenaikan ini didorong oleh liabilitas jangka panjang yang bertumbuh signifikan menjadi Rp 633,51 miliar dari sebelumnya Rp 65,35 miliar.
Liabilitas jangka pendeknya justru terkoreksi 14,67% menjadi Rp 1,28 triliun. Di sisi lain, ekuitasnya VOKS turut bertumbuh menjadi Rp 1,11 triliun dari sebelumnya Rp 922,63 miliar.
Baca Juga: Bagi dividen, harga saham BBCA berpeluang naik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News