kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pendapatan Sarana Menara Nusantara (TOWR) naik 10% pada 2019


Senin, 13 April 2020 / 12:04 WIB
Pendapatan Sarana Menara Nusantara (TOWR) naik 10% pada 2019
ILUSTRASI. Perusahaan menara dan infrastruktur telekomunikasi?PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Pendapatan Sarana Menara Nusantara (TOWR) naik 10% pada 2019.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) membukukan pendapatan Rp 6,45 triliun pada 2019. Jumlah ini naik 10% dari pendapatan TOWR 2018 yang sebesar Rp 5,87 triliun. 

Pada tahun lalu, bisnis sewa menara yang menjadi kontributor terbesar pendapatan total TOWR, yakni mencapai 86,5% hanya tumbuh 4,6% year on year (yoy) menjadi Rp 5,58 triliun. 

Baca Juga: Lakukan efisiensi, laba Adhi Karya (ADHI) di 2019 naik 3,05% meski pendapatan turun

Sebaliknya, bisnis sewa Very Small Aperture Terminal (VSAT) yang baru menyumbang 6,2% dan sewa Metropolitan Wireless Fiber Optic (MWIFO) yang berkontribusi 7,3% terhadap pendapatan total TOWR mencatatkan pertumbuhan dua digit. Pendapatan dari VSAT, jasa telekomunikasi yang menggunakan teknologi satelit meningkat 37,4% yoy, dari Rp 292,95 miliar pada 2018 menjadi Rp 402,54 miliar. 

Bahkan, pendapatan dari MWIFO sebagai jasa telekomunikasi yang menggunakan jaringan serat optik dan nirkabel melesat 98,6% yoy, dari Rp 236,16 miliar menjadi Rp 469 miliar.

Sementara itu, jika dilihat dari pelanggannya, maka PT Huchtison 3 Indonesia masih menjadi kontributor terbesar pendapatan TOWR, yakni 31% atau setara Rp 2,03 triliun.  Disusul PT XL Axiata Tbk (EXCL) Rp 1,87 triliun (29%), PT Telekomunikasi Seluler Rp 1,11 triliun (17%), dan PT Indosat Tbk (ISAT) Rp 481,95 miliar (7%). 

Kenaikan pendapatan TOWR ini disertai beban-beban TOWR yang juga meningkat. Depresiasi dan amortisasi naik 21,1% yoy menjadi Rp 1,35 triliun, lalu beban pokok pendapatan bertambah 17,3% yoy ke Rp  1,81 triliun, serta beban penjualan dan pemasaran naik 35,1% yoy menjadi Rp 147,62 miliar.

Baca Juga: Bagi dividen, harga saham BBCA berpeluang naik

Selanjutnya, beban umum dan administrasi meningkat 16% yoy ke Rp 463,05 miliar, beban usaha lainnya melesat 294,5% yoy menjadi Rp 108 miliar, dan biaya keuangan naik 9,8% yoy ke Rp 957,88 miliar. 

Beban pajak final TOWR juga melonjak 342,9% yoy, dari Rp 23,58 miliar pada 2018 menjadi Rp 104,43 miliar. Meskipun begitu, TOWR masih membukukan kenaikan laba bersih sebesar 6,4% yoy, dari Rp 2,2 triliun pada 2018 menjadi Rp 2,34 triliun. 

Adapun aset TOWR meningkat 20,5% secara tahunan ke Rp 27,67 triliun. Ini sejalan dengan utang TOWR yang bertambah 26,7% yoy menjadi Rp 18,91 triliun dan ekuitas yang tumbuh 9,1% yoy menjadi Rp 8,76 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×