kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan tumbuh 19,6% di semester I-2021, begini rekomendasi saham Astra (ASII)


Jumat, 30 Juli 2021 / 07:15 WIB
Pendapatan tumbuh 19,6% di semester I-2021, begini rekomendasi saham Astra (ASII)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Entitas induk Grup Astra, PT Astra International Tbk (ASII) membukukan pertumbuhan pendapatan 19,60% pada semester pertama 2021. Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2021, Astra International membukukan pendapatan Rp 107,39 triliun.

Laba bersih ASII mencapai Rp 8,83 triliun. Keuntungan semester pertama tahun ii turun 22,38% dibandingkan semester pertama tahun lalu senilai Rp 11,38 triliun.

Pada Juni 2020, laba bersih ASII mencapai Rp 11,4 triliun karena memasukkan laba penjualan Bank Permata (BNLI). Tanpa memasukkan keuntungan penjualan tersebut, laba bersih Grup Astra hanya Rp 5,49 triliun.

Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, kinerja Astra International di paruh pertama tahun ini sesuai ekspektasi. Menurut dia, stimulus PPnBM mendorong kinerja sektor otomotif ASII.

Baca Juga: Meski pendapatan turun, kerugian bersih Acset Indonusa (ACST) menyusut 39%

Selain itu, harga komoditas yang sedang naik berdampak positif sehingga sektor agribisnis ASII berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan. "Itu sebabnya kinerja ASII baik di semester I-2021," ujar Nico kepada kontan.co.id, Kamis (29/7).

Pada pos pendapatan, sektor otomotif menjadi kontributor utama perusahaan dengan menyumbang Rp 43,61 triliun. Kemudian disusul alat berat dan energi yang menyumbang Rp 37,31 triliun. Lalu, disusul sektor keuangan sebesar Rp 12,21 triliun dan sisanya secara berurutan dari sektor agribisnis, infrastruktur, TI, serta properti.

Adapun secara pertumbuhan, sektor otomotif dan agribisnis yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi di semester I-2021. Sektor otomotif tumbuh 30,5% dan agribisnis tumbuh 19,28%.

Baca Juga: Berikut rekomendasi untuk saham United Tractors (UNTR) dari Panin Sekuritas

Analis Erdhika Elit Sekuritas, Regina Fawziah juga melihat kinerja ASII di semester pertama tahun ini sesuai dengan ekspektasinya. Untuk bottom line ASII yang turun terbilang wajar karena di periode yang sama tahun lalu, ASII masih membukukan laba dari penjualan investasi di Bank Permata.

Sementara, hingga tutup tahun nanti kedua analis sepakat sektor agribisnis akan menjadi penopang pendapatan ASII. Sebabnya, harga komoditas masih diproyeksikan akan terus membaik hingga akhir tahun.

Selain agribisnis, sektor otomotif juga dinilai masih akan berkontribusi besar. Hanya saja, keduanya sepakat bahwa dengan adanya aturan PPKM darurat yang kembali diperpanjang akan mempengaruhi daya beli sekalipun adanya relaksasi PPnBM.

"Karena pada kuartal III, kasus Covid-19 masih cenderung fluktuatif dan masih tinggi kasus hariannya. Dengan adanya penurunan kasus Covid-19 kemudian laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali meningkat minimal pada kuartal keempat 2021 pendapatan ASII dari sisi otomotif bisa kembali meningkat," terang Regina.

Baca Juga: Pendapatan Astragraphia (ASGR) terkoreksi 13,46% pada semester I 2021

Analis Sucor Sekuritas Edward Lowis menambahkan, dari sisi laba bersih sendiri penurunan yang dibukukan ASII laba divestasi BNLI tahun lalu. "Kami melihat pertumbuhan laba di kuartal kedua 2021 didorong oleh pemulihan penjualan otomotif dan kontribusi laba yang lebih tinggi oleh UNTR akibat harga komoditas yang naik kemungkinan akan berlanjut ke depan," paparnya.

Untuk tahun ini, Sucor Sekuritas memproyeksikan laba ASII bisa mencapai Rp 17,5 triliun. Edward merekomendasikan buy saham ASII dengan target harga Rp 7.000.

Menurut Edward, secara valuasi, ASII sangat menarik dengan 10x price to earnings ratio, terendah dalam 10 tahun terakhir. Senada, Nico juga merekomendasikan beli ASII dengan target harga Rp 6.500 per saham.

Selanjutnya: Pendapatan Astra International (ASII) meningkat 19,6% di semester pertama 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×