kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Astra International (ASII) meningkat 19,6% di semester pertama 2021


Kamis, 29 Juli 2021 / 19:35 WIB
Pendapatan Astra International (ASII) meningkat 19,6% di semester pertama 2021


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Entitas induk Grup Astra, PT Astra International Tbk (ASII) membukukan pertumbuhan pendapatan pada semester pertama 2021. Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2021, Astra International membukukan pendapatan Rp 107,39 triliun, meningkat 19,6% secara year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 89,79 triliun.

Pada pos pendapatan, sektor otomotif menjadi kontributor utama perusahaan dengan menyumbang Rp 43,61 triliun. Kemudian disusul alat berat dan energi yang menyumbang Rp 37,31 triliun. Lalu, sektor keuangan mengontribusi Rp 12,21 triliun dan sisanya secara berurutan dari sektor agribisnis, infrastruktur, TI, serta properti.

Adapun secara pertumbuhan, sektor otomotif dan agribisnis yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi di semester pertama 2021. Sektor otomotif tumbuh 30,5% dan agribisnis tumbuh 19,28%

Baca Juga: Ada wacana perpanjangan PPKM Darurat, penjualan mobil diramal tetap melaju

Namun demikian, ASII membukukan laba bersih Rp 8,83 triliun. Laba bersih ASII turun 22,38% dibandingkan semester pertama tahun lalu yang mencapai Rp 11,38 triliun.

Pada semester pertama tahun lalu, laba bersih ASII mencapai Rp 11,4 triliun karena memasukkan laba penjualan Bank Permata (BNLI). Tanpa memasukkan keuntungan penjualan tersebut, laba bersih Grup Astra hanya Rp 5,49 triliun.

Karenanya, apabila membandingkan laba bersih tanpa memasukkan laba penjualan Bank Permata (BNLI) maka laba ASII tumbuh 60,83%.

Pada akhir Juni 2021, Astra International mencatatkan total aset sebesar Rp 354,47 triliun dengan kas dan setara kas sebesar Rp 58,16 triliun. Adapun liabilitas dan ekuitas ASII, masing-masing sebesar Rp 150,2 triliun dan Rp 204,27 triliun.

Selanjutnya: Insentif PPnBM diperpanjang, ini rekomendasi saham untuk sektor otomotif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×