Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Petrus mengatakan, pendapatan tersebut merupakan hasil dari pembelian material dan sedikit kabel dengan tipe khusus. “Antara pabrikan kadang-kadang seperti itu. Bukan pelanggan baru,” sambung Petrus.
Meski demikian, Petrus tetap optimis KBLM mampu membukukan pendapatan Rp 1,2 triliun hingga akhir tahun ini. Sebab, Petrus mengaku, capaian KBLM di semester I- 2020 dan semester I- 2019 tidak terlalu jauh berbeda dibanding mayoritas pabrikan kabel lainya.
Baca Juga: Proyek listrik 35.000 MW berpotensi molor, bagaimana prospek saham emiten kabel?
Asal tahu, KBLM telah merampungkan penambahan kapasitas produksi kabel low voltage (tegangan rendah) dari semula 650 ton menjadi 800 ton per bulan. Produksi ini berasal dari dana belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 20 miliar yang merupakan ‘lungsuran’ dari capex tahun lalu.
Ke depan, KBLM akan memperkuat penjualan ke sektor swasta dan juga memperkuat penjualan ke proyek-proyek di luar PLN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News