kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Proyek listrik 35.000 MW berpotensi molor, bagaimana prospek saham emiten kabel?


Selasa, 23 Juni 2020 / 19:42 WIB
Proyek listrik 35.000 MW berpotensi molor, bagaimana prospek saham emiten kabel?
ILUSTRASI. PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI) atau kabelmetal INDONESIA, Kabel Metal Indonesia, produsen kabel untuk listrik dan telekomunikasi, seperti kabel serat optik, fibre optic. Foto Dok KBLI


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyebutkan pengembangan proyek listrik 35.000 megawatt (MW) bakal molor hingga tahun 2025 mendatang. Proyek ini semula ditargetkan rampung pada 2023 nanti.

Keterlambatan ini menimbang penyesuaian permintaan dan pasokan listrik nasional. Per 2019, lalu PLN telah merealisasikan sebanyak 14.793 MW.

Hal ini pun berdampak pada prospek saham emiten kabel, yang memiliki keterkaitan erat dengan proyek kelistrikan PLN.

Baca Juga: Kuartal I-2020, penjualan Kabelindo Murni (KBLM) ke PLN naik 100%

Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, Analis Binaartha Sekuritas mengatakan, dengan tertundanya penyelesaian megaproyek ini, maka akan lebih baik bagi investor agar wait and see terhadap saham-saham emiten kabel.

“Megaproyek tersebut masih tertunda. Jadi lebih baik wait and see. Yang jelas, realisasi dari proyek tersebut belum signifikan,” terang Nafan kepada Kontan.co.id, Selasa (23/6).

Sejumlah emiten kabel pun mencatatkan penurunan kinerja sepanjang kuartal pertama 2020. PT KMI Wire & Cable Tbk (KBLI) misalnya, menanggung rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 23,13 miliar dari sebelumnya masih mencetak laba bersih senilai Rp 114,98 miliar.

Baca Juga: Perdana, Voksel Electric (VOKS) kirim produk kabel tegangan tinggi untuk proyek PLN

Kinerja PT Voksel Electric Tbk juga ikut tertekan. Laba bersih emiten dengan kode saham VOKS ini turun 96,53% menjadi Rp 2,71 miliar sepanjang tiga bulan pertama 2020.

Sementara PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) mengantongi laba bersih periode berjalan senilai Rp 2,61 miliar, turun 8,16% dari realisasi laba bersih tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,84 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×